OPINI, Sakata.id:- Gerak tubuh atau gestur akan senantiasa nampak saat kita berkomunikasi, sadar atau tidak sadar. Gestur menjadi bagian dari ekspresi saat berkomunikasi. Bahkan melahirkan bahasa sendiri yang disebut bahasa tubuh.
Berhobong atau memberikan informasi tidak sebenarnya, sebenarnya bakat yang tumbuh sejak manusia kecil. Kebohongan memiliki banyak fungsi dan alasan. Baik bela diri, menutup rahasia seseorang, dan sebagainya.
Sangatlah wajar, ketika kita masih meragukan terhadap informasi yang disampaikan seseorang, apakah informasi itu dia sampaikan dengan jujur, atau dia sedang berbohong.
Berbohong memiliki fungsi untuk melindungi diri, untuk merayu, untuk mendapatkan sesuatu, kebohongan kadang menjadi alat mencapai ambisi bahkan untuk menjatuhkan seseorang.
Karena informasi yang disampaikan dengan berbohong, bisa menjadi informasi yang menjebak dan menjerumuskan.
Terlepas benar atau salah, terkadang orang harus berbohong terhadap beberapa pertanyaan yang dianggap berbahaya terhadap dirinya atau terkait dengan rahasia orang lain.
Sebagai seseorang yang butuh informasi secara benar, susah memaksa orang lain untuk berbicara apa adanya. Kenali tanda-tadanya, dengan memperhatikan gerakan tubuhnya.
Paling tidak kita bisa tahu seseorang itu sedang menyampaikan informasi bohong, lain di mulut lain di hati.
Gerak Tubuh Saat Orang Berdusta
Inilah beberapa gerakan tubuh saat berdusta yang paling sering tampak, Menurut Allan & Barbara Pease dalam bukunya yang berjudul kitab Bahasa tubuh, memahami orang lain melalui bahasa tubuhnya, di antaranya;
Gerakan Tubuh dengan Menutup Mulut
Gerakan ini dilakukan tanpa kita sadari, karena otak secara otomatis memerintahkan untuk mencoba menahan kata-kata kebohongan yang sedang diucapkan.
Gerakan ini terkadang hanya menggunakan beberapa jari atau bahkan kepalan tangan di depan mulut. Gerakan ini sering dijumpai dalam beberapa tayangan film yang meragakan percakapan untuk menggali informasi atau interogasi.
Biasanya sang aktor akan melakukan gerakan dengan berpura-pura batuk, agar penonton dapat memahami bahwa mereka sedang merahasiakan sesuatu.
Jika seseorang sedang berbicara menggunakan gerakan ini, bisa jadi menandakan orang tersebut sedang berbohong. Sedangkan jika kita sedang berbicara dan orang lain menutup mulutnya, mungkin mereka sedang menyembunyikan sesuatu.
Gerakan Menyentuh Hidung
Gerakan ini bisa berupa beberapa gosokan cepat di bawah hidung atau sentuhan hidung yang cepat, hampir tak terlihat jika tidak seksama memperhatikannya.
Namun, jenis tindakan ini harus dibaca dalam kelompok dan konteksnya. Karena bisa saja orang melakukan ini karena sedang pilek atau alergi debu.
Kenapa ini bisa terjadi?, beberapa ilmuwan di lembaga riset di Chicago menemukan bahwa ketika Anda berbohong, bahan-bahan kimia yang dikenal sebagai katekholamina akan dilepaskan, hal ini akan menyebabkan jaringan dalam hidung membengkak.
Meningkatnya tekanan darah akan mengembangkan hidung dan menyebabkan ujung-ujung syaraf akan terasa geli.
Pada gilirannya akan memicu gerakan tangan untuk menggosok hidung dengan cepat untuk menghilangkan “gatal”
Bagaimana dengan Hidung Gatal?. Gerakan tangan untuk menggosok hidung karena gatal biasanya dengan menggaruk yang jelas, tentunya berbeda dengan usapan ringan dari gerakan menyentuh hidung.
Menggosok Mata
Jika kita melihat kebiasaan anak-anak di rumah, bagaimana mereka akan menutup matanya jika tidak mau melihat sesuatu. Kadang menutup matanya dengan satu tangan atau bahkan dilakukan dengan kedua tangannya.
Lain halnya dengan orang dewasa, ketika tidak ingin melihat sesuatu yang tidak disukainya kemungkinan besar akan muncul gerakan menggosok mata.
Pria dewasa biasannya menggosok matanya dengan keras jika dustanya sangat besar. Wanita lebih jarang menggunakan gerakan menggosok mata. Mereka lebih menggunakan gerakan menyentuh dengan lembut, kecil, di bagian bawah mata.
Menggaruk Leher
Bagian yang digaruk biasanya sisi leher di bawah telinga. Jari yang digunakan untuk menggaruk sisi leher biasanya adalah dari tangan yang biasa dipakai untuk menulis.
Seseorang melakukan gerakan ini rata-rata lima kali, bahkan jarang yang kurang dari lima kali, dan biasanya tidak lebih dari lima kali. Gerakan ini merupakan sinyal dari keraguan.
Menarik Kerah Baju
Meningkatnya tekanan darah karena berbohong akan menyebabkan terbentuknya keringat di leher ketika si pembohong merasa yang mendengarkan atau yang bertanya mencurigai kejujurannya.
Bukan hanya sedang berbohong, ternyata gerakan ini sering dilakukan orang saat sedang marah atau frustasi. Saat sedang marah orang perlu menarik leher baju agar udara sejuk bisa mengalir.
Kesemua gerakan tubuh ini menunjukan ternyata berbohong itu sesuatu yang sangat susah. Karena ketika kita berbohong maka tubuh kita secara otomatis akan mengirimkan sinyal kontradiktif.
Dengan sinyal itu orang lain dapat memahami bahwa kita sedang berbicara yang tidak sebenarnya. Karena berbohong itu sulit, maka jujur adalah pilihan terbaik.
Dalam lagu Dunia Panggung Sandiwara yang dilantunkan penyanyi legenda Ahmad Albar, memberikan gambaran bahwa hidup ini dipenuhi sandiwara karena kebohongan-kebohongan yang sering ditemukan setiap hari.
Karena itu artikel ini diharapkan menjadi pegangan, untuk mengetahui apakah seseorang itu berbicara jujur atau berbohong dengan memperhatikan dan membaca gerak tubuh. Semoga bermanfaat. *