SAKATA.ID, KAB. CIAMIS : Ketua GP Ansor Ciamis Maulana Sidik mengatakan Panitia Pilkades berhadapan dengan tantangan besar dimana pelaksanaan pemilihan kepala desa harus berjalan tanpa menimbulkan risiko penularan Covid-19.
Dikatakan, penundaan Pilkades karena Corona masuk ke Indonesia. Hari ini Indonesia belum aman dari Corona, namun memberlakukan era Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) semata-mata untuk menstabilkan perekonomian.
BACA JUGA : GP Ansor Ciamis Bahas Ketrtutupan Informasi Publik
Sehingga semua harus dapat dilaksanakan dengan Protap Kesehatan Penanganan Covid-19 termasuk Pilkades.
“Santri saja sekarang harus tes ketika mau mondok lagi. Pesantren saja harus menerapkan Protap Kesehatan. Maka saya memberi masukan, ada baiknya Calon Kepala Desa dilakukan tes corona. Bentuknya terserah pemerintah. Boleh RDT boleh Swab,” kata Ketua GP Ansor Ciamis Sidik, dalam diskusi terbatas Jumat (10/07/2020).
BACA JUGA : Pilkades Ciamis Dilaksanakan Agustus 2020
Dari situ bisa diukur ketaatan terhadap protap. Karena selama ini sejak diumumkan Pilkades akan dilaksanakan Agustus, pergerakan kandidat dari rumah ke rumah, dari kegiatan ke kegiatan, berjalan lagi.
“Siapa yang bisa pantau ketaatan mereka pada protap ?. Karenanya untuk memastikan kandidat itu sehat, ya tes itu bisa dijadikan persyaratan tambahan, atau tahapan tambahan, karena kita memang belum aman dari corona,” kata Sidik.
Usulan Tes Corona di Pilkades Ciamis Hal yang Wajar
Sementara Sekretaris DPMPD Kab. Ciamis, Dian Budiana mengatakan, pelakasnaan Pilkades memang akan berbeda karena penerpan Protap Kesehatan Penanganan Covid-19.
“Terkait ada yang usul dilakukan tes. Itu wajar karena memang kondisinya kita masih didalam ancaman Covid-19. Tetapi, ini harus dikoordinasikan lagi mengingat waktu yang singkat ke pelaksanaan. Yang paling utama harus berdasarkan pertimbangan dan keputusan bupati,” kata Dian.
Dian menyebut tahapan penetapan calon dari 143 desa yang akan menggelar Pilkades Serentak sudah dilalui, tinggal tahapan pengundian nomor urut, pemutakhiran daftar pemilih, dan lain-lain, termasuk pemetaan TPS.
“Panitia selalu koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, TNI, Polri, dan instansi-instansi lain yang berkaitan sampai ke tingkat kecamatan,” kata Dian.
Pembahasan terkait pelaksanaan mulai dari mobilisasi pemilih berangkat ke TPS, dan setelah menyalurkan suarapun, menurut Dian terus dibahas demi mencegah resiko munculnya kasus Covid-19.
“Semoga saja Pilkades bisa berlangsung sukses, aman, dan tidak muncul kluster Covid-19 dari Pilkades,” kata Dian. (S-02)*