Habitat Komodo Terbakar, Bagaimana Kondisi Hewan Purba Itu Sekarang?

Travel, SAKATA.ID: Kebakaran melanda padang rumput di salah satu habitat Komodo, yakni Pulau Rinca pada Selasa (2/11/2021) sore. Bagaimana kondisi kadal purba itu sekarang?

Kepala Balai Taman Nasional Komodo atau BTNK Lukita Awang mengungkapkan, area yang terbakar adalah Pulau Rinca bagian ujung utara dan barat.

Bacaan Lainnya

Ia menyebut, kondisi komodo di sana baik-baik saja. Bahwa komodo dalam keadaan aman.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Ismail Surdi menuturkan kalau kebakaran telah berhasil dipadamkan, pada Rabu siang, kemarin.

Ia mengatakan bahwa, kebakaran terjadi di kawasan Loh Serai yang merupakan savana dan pemadaman api dilakukan oleh tim bersama masyarakat setempat.

Sedangkan Bupati Manggarai Barat Edi Endi menuturkan, peristiwa kebakaran di Pulau Rinca ini terjadi sekitar pukul 15.25 WITA. Lokasi tepatnya di Desa Pasir Panjang. 

Ia menegaskan, kondisi komodo di sana dalam kondisi aman. Luas wilayah yang terbakar sekitar 10 hektare. Ia belum mendapat informasi secara pasti.

Lokasi yang terbakar, tidak masuk ke dalam zona wisata, terjadi di sisi Barat Pulau Rinca. Sehingga para wisatawan dihimbau untuk tidak merasa khawatir.

Keterangan tersebut diungkapkan Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores atau BOPLBF. Yakni Shana Fatina.

Shana berharap, atas kejadian kebakaran savabna Pulau Rinca tersebut agar ada alokasi dana masa depan untuk antisipasi kebakaran hutan.

Pasalnya, kebakaran hutan di habitat Komodo itu pun bukan hanya kali ini saja.

Sehingga alokasi anggaran untuk antisipasi penanganan kebakaran harus ditingkatkan, khususnya di musim kemarau. 

Menurutnya, alokasi bisa di anggaran BTNK atau di anggaran pasukan safety security.

Sementara itu, tim patroli masih terus mengkaji penyebab kebakaran savana di Loh Serai Taman Nasional Komodo itu.

Mereka juga akan memperkirakan luas wilayah terbakar menggunakan bantuan unmanned aerial vehicle atau UAV. Serta menggunakan digitalisasi peta agar memperoleh data akurat. 

Dijelaskan Shana bahwa ekosistem savana adalah salah satu ekosistem yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran hutan.