Regional, TASIKMALAYA – Berikut ini alasan harga cabai meroket. Komoditas harga cabai di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir.
Para pedagang mengaku kenaikan terjadi dipicu oleh stok di Pasar langka. Akibatnya harga cabai terus mengalami kenaikan diduga akibat musim penghujan.
Jenis cabai yang naiknya paling tinggi adalah cabai merah besar. Cabai merah besar yang biasanya dijual dengan kirasan Rp 30.000 per kg saat ini mencapai Rp 60 ribu per kg.
Komentar dari Para Pedagang
Salah seorang pedagang di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya Santi (25) mengatakan, harga cabai meroket juga di kiosnya. Akibat musim penghujan ujar Santi kepada wartawan Sabtu (07/11/2020).
Menurutnya, jumlah pembeli cabe juga berkurang. Atas kondisi tersebut, Santi pun mengurangi jatah mengambil ke bandar cabai. Biasanya kata Santi, ia mengambil sebanyak 10 kilogram, saat ini dikurangi hanya setengahnya saja atau hanya 5 kilogram.
Santi menambahkan, kenaikan harga cabe saat ini merupakan yang tertinggi setelah terakhir naik cukup tinggi pada momen Lebaran lalu.
Menurut santi, kenaikan cukup tinggi hanya terjadi pada komoditas cabai. Sementara harga komoditas sayur lainnya walau ada kenaikan namun relatif setandar.
Sementara salah seorang pedagang lain Eti (49) mengatakan, selama ini jenis cabai merah besar lebih banyak dibeli masyarakat guna digunakan untuk bahan pengolah makanan atau jajanan seperti seblak, ayam geprek, atau olahan mie. Karena itu, pembeli umumnya membeli dalam jumlah banyak untuk diolah menjadi makanan dan dijual kembali.
“Yang naiknya paling parah cabai merah besar. Pembeli juga jadi banyak yang mengeluh kata dia.
Jenis-Jenis Cabai yang Naik Harga
Tak hanya cabai merah besar, jenis cabe lain yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah cabe merah kriting. Cabai merah keriting yang biasanya dijual dengan harga Rp 25.000 per kg, kini melonjak menjadi Rp 42.750 ribu per kilogram.
Termasuk untuk cabe jenis lain seperti cabe cabai rawit harganya juga mengalami kenaikan cukup tinggi khususnya cabe rawit jenis domba yang kini harganya mencapai Rp 25.000 per kg.
“Harga cabe sekarangmah bukan naik lagi pak tapi harganya lebih pedas dibanding rasanys,”kata Eti.
Ia menduga, kenaikan terjadi karena permintaan banyak dan suplai sedikit berkurang karena cuaca yang tidak petani sehingga banyak cabe yang gagal panen akibat tanamanyya terserang hama busuk atau yang biasa disebut patek.
Termasuk kata dia, saat memasuki Bulan Maulud, banyak momentum hajatan segingga permintaan mengalami lonjakan.
“Naiknya sudah 2-3 minggu belakang. Mungkin karena sudah memasuki musim hujan dan masuk Bulan Maulid,” pungkas dia.*(Fauzi/sakata.id)