Bisnis, CIAMIS: Harga cabai rawit domba mengalami lonjakan drastis di Pasar Manis Ciamis, mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini telah menyebabkan dampak signifikan terhadap penjualan, dengan banyak pedagang menyampaikan penurunan drastis dalam jumlah pembeli.
Ny. Enok (51), salah satu pedagang cabai rawit di Blok Pasar Subuh, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit domba telah meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir.
“Beberapa hari lalu, harga cabai rawit domba masih sekitar Rp 75.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. Namun, hari ini harga melonjak menjadi Rp 100.000 per kilogram,” jelas Enok.
Ia menambahkan bahwa lonjakan harga ini berdampak negatif pada penjualannya, yang mengalami penurunan omset yang signifikan akibat sepinya pembeli.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Manis, Dana Sudiana, menjelaskan bahwa perbedaan harga antara Blok A dan Blok Pasar Subuh mungkin disebabkan oleh perbedaan sumber pasokan.
“Pedagang di Blok Pasar Subuh kemungkinan membeli cabai rawit dari perantara, bukan langsung dari petani. Hal ini menyebabkan harga beli mereka lebih tinggi dibandingkan dengan pedagang di Blok A yang membeli langsung dari petani,” ungkap Sudiana.
Dampak dari lonjakan harga ini bukan hanya dirasakan oleh pedagang, tetapi juga oleh konsumen yang terpaksa menanggung biaya tambahan. Beberapa pembeli mengaku enggan membeli cabe rawit domba karena harganya yang terlalu tinggi.
Dengan harga cabai rawit yang tidak stabil, kata Ujang, salah satu pembeli di Pasar Manis, pedagang harus menghadapi tantangan untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Sementara itu, pembeli harus memutar otak untuk menyesuaikan anggaran belanja mereka.
“Lonjakan harga ini menggambarkan tantangan yang dihadapi pasar dalam menghadapi fluktuasi harga bahan pangan, yang berpotensi mempengaruhi kestabilan ekonomi lokal,” papar dia.