Internasional, SAKATA.ID: Hari Internet Aman Dunia atau Saver Internet Day (SID) diperingati tiap tahunnya tanggal 10 Februari. Kolaborasi pertama untuk mewujudkan internet aman terjadi pada tahun 2004.
Di Indonesia sendiri, peringatan ini juga didukung oleh banyak lembaga nasional. Ada Kemkominfo, ICT Watch, ECPAT Indonesia, KPAI dan juga Google. Lembaga-lembaga ini memiliki misi untuk menentang eksploitasi seksual komersial anak.
Di tahun 2015 lalu, Indonesia juga memperingatinya yang didatangi oleh ECPAT Indonesia, DNS Nawala, Relawan TIK, KPAI, Kominfo, ICT Watch, Google Indonesia, dan APJII. Acara tersebut diselenggarakan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Internet Aman bagi Indonesia
Dalam gelaran peringatan hari internet aman sedunia 2015 itu memiliki tema “Bersama wujudkan internet ramah anak”. Hal ini menunjukkan bagaimana pemerintahan Indonesia ingin mewujudkan internet yang mendidik bagi anak-anak.
Tak bisa dipungkiri, bahwa internet banyak sekali hal negatifnya. Namun dengan pengawasan orang tua dan juga pemerintah hal negatif tersebut bisa diminimalisir.
ECPAT Indonesia sangat mengantisipasi tentang pronografi terutama perdagangan anak untuk seks komersial. Maka dari itu ECPAT dan juga pemerintah meminta seluruh masyarakat untuk berperan aktif mencegah terjadinya hal tersebut.
Usaha Pemerintah Menciptakan Internet Ramah Anak
Pemerintah, melalui Kemkominfo melakukan berbagai cara agar internet Indonesia bisa ramah anak. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memblokir situs-situs yang berbau pornografi.
Upaya telah dilakukan sejak tahun 2010 lalu pada saat Tifatul Sembiring menjadi Menkominfo era Susilo Bambang Yudhoyono. Tifatul menyatakan bahwa pemerintah telah memblokir jutaan situs pornografi.
Secara keseluruhan, pemerintah telah memblokir 92% situs pornografi. Sisanya adalah beberapa website yang lolos adalah pergantian nama situs saja.
Tak hanya pornografi, pemerintah Indonesia juga memblokir situs perfilman ilegal dan juga perjudian. Hal ini merupakan salah satu usaha untuk menciptakan lingkungan internet yang ramah anak.
Selain pemblokiran, pemerintah Jokowi juga ikut masuk ke rambah E-sport. Hal ini juga membuat anak-anak lebih baik mengembangkan diri di dunia e-sport.
Bahkan di Sea Games tahun 2018 yang diselenggarakan di Indonesia menghadirkan perlombaan Esport. Tercatat ada beberapa game yang dipertandingkan yaitu DOTA 2, Arena Of Valor, League Of Legend dan masih banyak lainya.
Jokowi pun menyelenggarakan piala presiden di dunia Esport terutama di mobile Adapun game yang dimainkan adalah Mobile Legend, Free Fire, PUBG hingga Pro Evolution Soccer (PES).
Kegiatan ini jelas berdampak bagi anak-anak yang memanfaatkan internet lebih baik lagi.
Sudah Amankah Internet Indonesia?
Dari berbagai usaha pemerintah tersebut tentu kesimpulannya adalah sudah amankan internet di Indonesia ini? Jika berbicara keamanan tentu bukan hanya ramah anak saja. Melainkan berbagai aspek lainnya semisal privasi dan juga berita hoax.
Jika dari kacamata IT, internet Indonesia masih belum aman sama sekali. Banyak meme yang menyatakan untuk apa blokir situs dewasa pada akhirnya bisa dibuka dengan VPN gratisan.
Selain itu, terjadi juga kebocoran data pengguna semisal yang terjadi pada Tokopedia di tahun 2020 lalu. Jelas hal ini juga PR besar bagi pemerintah tentang keamanan saat bertransaksi.
Untuk berita Hoax juga masih merajalela bahkan presiden Jokowi pun mengalami hal tersebut. Pemerintah juga telah melakukan banyak termasuk pembentukkan tim Cyber Polri.
Internet aman? jelas tidak mungkin karena para hacker pasti menemukan seribu cara untuk melakukan kejahatan. Namun untuk mencegah dan memperlambat jelas bisa dilakukan dengan tim cyber bentukan Polri.
Hari internet aman dunia menjadi salah satu momen dimana pemerintah dan juga masyarakat bersinergi untuk mewujudkan hal ini. Bagi para orang tua jaga anak-anak Anda dari pengaruh negatif internet dengan selalu beri pengawasan.