Hukum, SAKATA.ID: Hacker Bjorka melakukan aksi peretasan lagi, di mana kali ini ia mengklaim telah berhasil memperoleh informasi tentang sosok yang menjadi dalang pembunuh aktivis Munir Said Thalid.
Dalam cahnnel Telegramnya @bjorkanism mengungkap siapa ‘otak’ pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu.
Peretas Bjorka mengunggah identitas dalang pembunuh Munir, dia juga melampirkan artikel terkait kasus tersebut.
Dia pun menyebut bahwa dalangnya adalah Muchdi Purwopranjono. Dalam postingannya, Bjorka mencantumkan data pribadi Muchdi. Mulai dari nomor telepon, email, NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, hingga data vaksin.
“Saya akan memberi Anda nama, jika Anda bertanya siapa yang berada di balik pembunuhan Munir,” tulis Bjorka pada Sabtu (11/9/2022).
Bjorka menyebut, dalang pembunuhan Munir itu adalah Muchdi Purwopranjono, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Tidak hanya itu, hacker Bjorka juga turut menjelaskan kronologi dari data kasus pembunuhan Munir yang dia temukan itu.
Bahwa Muchdi awalnya tidak senang dengan Munir, yang merupakan koordinator KontraS selalu vokal mengungkapkan pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998. Yakni oleh anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.
Akibatnya, ketika itu, Muchdi harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari.
Selanjutnya, pada 27 Maret 2003, Muchdi diangkat menjadi Kepala Deputi V Badan Intelejen Negara (BIN). Bjorka menilai, ini merupakan posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban mendiang Munir yang merugikan terdakwa.
Dari jabatan ini lah, Muchdi memanfaatkan jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, yang juga pilot PT Garuda Indonesia Airways.
Dalam keterangan Bjorka menyebut bahwa Pollycarpus ditugaskan Muchdi untuk membunuh Munir. Lantaran saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia.
Sekadar informasi, aktivis HAM Munir meninggal di pesawat Garuda dengan nomor GA-974, ketika itu dia sedang menuju Amsterdam untuk melanjutkan kuliah pascasarjana pada 7 September 2004.
Institut Forensik Belanda (NFI) menyatakan Munir meninggal akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal. Pembunuhan Munir itu diduga dilakukan dengan cara meracuni makanannya.
Sementara itu, informasi yang dibuka Hacker Bjorka tentang Munir ini sebenarnya bukan hal yang baru.
Mengingat, terkait kronologis pembunuhan Munir dan pihak-pihak yang terlibat umumnya diketahui publik jelang sidang.
Adapun, dalam postingan Bjorka itu hanya mengidentifikasi, siapa dalang pembunuhan Munir yang sebenarnya.
Hacker Bjorka Jadi Perbincangan Sejak Agustus Lalu
Diketahui, sejak akhir bulan Agustus lalu, peretas Bjorka mendapat sorotan dari masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Pasalnya, dia telah melakukan aksi peretasan dan pembocoran data pemerintah Indonesia. Tak hanya itu, hacker ini pun membagikannya secara gratis di forum daring Breached Forums.
Sadar menjadi sorotan warganet Indonesia, Bjorka pun sedikit membuka identitasnya. Ia juga menjelaskan alasan membocorkan data rahasia dari lembaga pemerintahan.
Melalui akun Twitter @bjorkanism, Bjorka mengungkap bahwa dirinya tinggal di Warsawa, Polandia.
Dalam halaman profil akun Twitternya, hacker Bjorka menyematkan lokasi Warsawa, Polandia. Maka, ini mengindikasikan bahwa Bjorka tinggal di Warsawa, Polandia.
Meski pun begitu,dia tidak secara gamblang mengungkap hal tersebut, sehingga belum jelas kebenarannya.
Kemudian, ada warganet yang meminta supaya Bjorka membuka informasi terkait dengan pembunuhan Munir. Hingga akhirnya, permintaan itu dibuktikan Bjorka.