Regional, CIAMIS : Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkapkan beberapa alasan Ciamis menjadi wilayah dengan risiko tinggi penularan Covid-19.
Dia mengungkapkan, ada empat kriteria yang menjadi penyebab Kabupaten Ciamis berubah menjadi zona merah.
Pertama, jumlah kematian tidak lebih rendah dari rata-rata nasional. Kemudian, tingginya angka penularan.
Ketiga, angka kesembuhan di bawah rata-rata nasional. Dan terakhir, kurang memenuhinya keterseduaan tempat isolasi.
Disamping itu, jelas dia, rendahnya angka kesembuhan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu dikarenakan tidak adanya laporan dari pasien yang sudah sembuh.
Dia mengaakan, tidak adanya laporan itu bisa dari pihak Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Atau dari pasiennya tersendiri.
“Saya kira, rendahnya angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Ciamis adalah tidak adanya laporan dari pasien yang sudah sembuh,” ujar Herdiat pada Kamis (14/1/2021).
“Entah itu dari pihak satgas Covid-19. Maupun dari pasien,” tegasnya.
Masalah pendataan dan sinergitas antara tenaga kesehatan dan Satgas Covid-19 itu yang harus dievaluasi kata Herdiat.
Pada Kamis (14/1/2021) kemarin, Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar rapat evaluasi. Dalam kesempatan itu, Herdiat juga mengungkapkan kurangnya sinergitas antara pihak puskesmas dan satgas Covid-19 di Ciamis.
Herdiat meminta petugas kesehatan, dalam hal ini Kepala Puskesmas harus lebih bersinergi dengan Satgas Covid-19 yang ada di tingkat Kecamatan maupun yang ada di tingkat desa.
Ia menegaskan, ke depan, pihak puskesmas se-Kabupaten Ciamis lebih meningkatkan koordinasi dengan satgas Covid-19 di tingkat kecamatan dan desa.
Hal tersebut, guna memperbaiki laporan data kasus positif Covid-19, data kematian, maupun laporan data kesembuhan pasien Covid-19.
“Saya tahu, tenaga medis sudah lelah. Dan mungkin (dalam melaksanakan tugas itu) ada perasaan takut,” kata Bupati Herdiat.
Maka, lanjutnya, Herdiat sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tenaga medis termasuk yang di Puskesmas.
Ia memberikan apresiasi atas kinerja tenaga kesehatan. “Yang sebetulnya memang, tugas itu tidak mudah. Dan bahkan berbahaya,” ujar Herdiat.