Politika, SAKATA.ID: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Ciamis menilai, untuk mencapai Visi-Misi Bupati Ciamis perlu inovasi dan kreativitas.
Mengingat, pandemi Covid-19 berdampak terhadap perencanaan pembangunan daerah baik RPJMD maupun RPJPD Kabupaten Ciamis.
Ketua HMI Ciamis Dede Aos Firdaus mengungkapkan, terjadinya penurunan target capaian indikator mikro dalam RPJMD. Hal ini sangat berpengaruh terhadap capaian akhir RPJPD Kabupaten Ciamis 2005-2025.
“Ini terjadi akibat minimnya inovasi dan langkah alternatif pemerintah daerah dalam merealisasikan ketercapaian visi-misi Bupati Ciamis dan perencanaan pembangunan daerah,” kata Aos, Kamis (2/9/2021).
“Karena untuk mencapai mantapnya kemandirian ekonomi dan sejahtera untuk semua, bukan hanya selogan semata,” tegas dia.
Pada Rabu (1/9/2021) HMI Ciamis menggelar aksi di depan Pendopo Ciamis. Mereka menuntut supaya ada perbaikan kinerja dari SKPD agar Visi-Misi Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dapat tercapai.
“Beberapa permasalahan diantarnya, minim inovasi dan transparansi pengelolaan anggaran penanganan Covid-19,” ujar Aos.
Dia mengungkapkan, peningkatan anggaran penanggulangan Covid-19 pada sektor belanja penanganan dampak kesehatan tahun 2020 sejumlah Rp.27.566.449.729 dari total anggaran Rp.140.621.141.688.
Sedangkan pada tahun 2021, lanjutnya, ditaksir mencpapai Rp. 497 Milyar. Pada besaran anggaran penanggulangan Covid-19 di tahun 2021 pun, tegasnya, tidak akan jauh dari realisasi 2020.
“Yang perlu menjadi perhatian bersama, sejauh mana efisiensi pengelolaan anggaran dalam mengcover kebutuhan masyarakat,” ujar dia.
Menurutnya, pada realisasi anggaran penanganan Covid-19 Ciamis tahun 2020 lebih mengutamakan penanganan ekonomi ketimbang kesehatan.
Terlihat pada tahun 2020, lanjut Aos, realisasi anggaran penanganan Covid-19 di bidang penanganan dampak ekonomi senilai Rp.87.354.747.450.
Jumlah tersebut, katanya, lebih besar ketimbang penanganan dampak kesehatan yang nilainya hanya Rp.27.566.449.729.
“Secara detail pada penanganan dampak ekonomi lebih didominasi oleh pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana desa melalui padat karya yang dikelola DPMD senilai Rp.71.509.500.000,” beber dia.
Kemudian, kata Aos, masih ada aktivitas pemerintah yang sering dilakukan sebelum pandemi. Seperti, belanja perjalanan dinas dalam kota. Jumlahnya pun mencapai Rp.45.755.033.457.
Anggaran itu justru lebih besar ketimbang belanja modal seperti alat kedokteran dan laboratorium yang hanya Rp 25.909.039.913.
“Dalam situasi pandemi seperti sekarang, kebutuhan kesehatan dan ekonomi masyarakat menengah ke bawah perlu diprioritaskan,” kata Aos.
Hal tersebut, perlu dilakukan dalam rangka bersama-sama saling membantu untuk bisa mengatasi persoalan Covid-19 dan mengantisipasi ancaman krisisi ekonomi di kalangan masyarakat.
Ia meyakini, ketika anggaran diprioritaskan pada penanggulangan kesehatan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di masyarakat. Yang kemudian, akan mempercepat pencapaian Visi-Misi Bupati Ciamis.
Bupati Ciamis: Penyelamatan Ekonomi dan Krisis Kesehatan
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Ciamis telah berupaya untuk nelakukan yang terbaik untuk penanggulangan krisis kesehatan di Tatar Galuh ini.
Ia menegaskan, tidak bisa penyelamatan manusia yang dilanda pandemi Covid-19 ini didahulukan tanpa adapnya kebijakan yang ditetapkan untuk menyelamatkan ekonomi.
Kemudian dalam hal transparansi anggaran, Herdiat mengaku pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah sangat terbuka. Menurut dia, siapa pun sudah dapat mengakses anggaran yang diperuntukkan bagi penanggulangan Covid-19.