Sosok, SAKATA.ID: Saat mendengar Rasuna Said, mungkin, sebagian besar generasi milenial teringat pada sebuah jalan utama di Jakarta yang menjadi pusat bisnis Ibu Kota.
Bernama lengkap Hajjah Rangkayo Rasuna Said, dia adalah figur pejuang wanita ada dari tanah Minangkabau.
Jika berpidato di atas podium, retorikanya menggelegar, dapat membakar semangat perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Karena hal itulah dirinya dijuluki Ratu Podium hingga disebut sebagai Singa Minangkabau.
Dalam buku Ulama Perempuan Indonesia (2002) yang ditulis Jajang Jahroni, ia menyebutkan bahwa kemampuan pidato Rasuna Said didapatkan dari gurunya, H. Udin Rahmani di Sumatra, (Sekolah) Thawalib.
Bila ia datang di suatu tempat, kata Jajang, rakyat selalu berbondong-bondong mendengarkan ceramah politiknya.
Kemudian, agen-agen dari PID atau polisi rahasia Belanda selalu mengincarnya dan mengikuti gerak-geriknya.
Maka, tak jarang di tengah pidatonya, Rasuna dipaksa berhenti dan diturunkan dari podium. Karena keberaniannya mengkritik pemerintah Belanda, ia dijuluki sebagai singa betina.
Rasuna dianggap mengganggu oleh Belanda lantaran, pidato-pidatonya kerap kali dinilai lebih tajam dan lebih bersemangat jika dibanding dengan narasi yang sama digelorakan oleh kaum laki-laki pada waktu itu.
Kelahiran Rasuna Said
Rasuna Said lahir pada 14 September di Desa Panyinggahan, Maninjau, Sumatra Barat.
Dia berasal dari keluarga terpandang, ayahnya, Haji Muhammad Said adalah pengusaha sukses sekaligus tokoh pergerakan.
Ayah Rasuna dikenal begitu peduli dengan pendidikan anak-anaknya. Terutama dalam pendidikan Islam.
Berkat ayahnya, Rasuna yang biasa dipanggil Kak Una bisa mengenyam pendidikan tinggi, itulah hak istimewa yang tak dimiliki banyak wanita di masanya.