Densus 88, Amankan Dua Orang Terduga Teroris di Kota Tasik

Sejumlah aparat mengamankan wilayah saat Tim Densus 88 melakukan penggeledahan di salah satu rumah kontrakan di Kota Tasikmalaya. Foto: Fauzi

Hukum, Tasikmalaya: Dua orang diduga teroris diamankan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, di dua tempat berbeda.

Seorang terduga teroris berhasil diamankan Tim Densus 88 di rumah kontrakan, tepatnya di Kampung Bojong Limus, Kecamatan Mangkubumi, dan satu orang lainnya di Kampung Pangkalan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Bacaan Lainnya

Kedua rumah kontrakan tersebut digeledah secara bersamaan oleh anggota Densus 88. Dari hasil penggeledahan, ditemukan beberapa alat bukti berupa, ketapel, rompi, pakaian bertuliskan ajakan jihad, dan setumpuk dokumen.

Berdasarkan pantauan SAKATA.ID di dua lokasi tersebut, anggota Tim Densus 88 berpakaian preman berhasil menangkap dua orang pria berinisial DD (30) dan BR (28) pada Jumat dini hari tadi.

Kemudian, Densus 88 terbagi menjadi dua tim, yang didampingi anggota Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, untuk melakukan penggeledahan secara bersamaan di dua tempat berbeda. 

Bersama pengurus masing-masing Ketua RT dan RW setempat, Tim Densus 88 menemukan dan mengambil beberapa barang bukti yang dianggap berkaitan dengan jaringan teroris.

BR Sebagai Salah Satu Karyawan Rumah Sakit

Berdasarkan pengakuan Ketua RT di Kampung Pangkalan, sekaligus pemilik kontrakan tempat tinggal BR, Yeni Susana mengaku terduga teroris BR dikenal sebagai salah satu karyawan rumah sakit swasta ternama di Kota Tasikmalaya.

Selain itu, lanjut Yeni, BR pun diketahui sebagai petugas penetralisasi alat-alat bedah di ruang operasi rumah sakit tersebut. 

Dirinya mengenal BR sebagai warga asli perkampungannya dan selama ini memilih tinggal di rumah kontrakan yang disewanya. 

“BR sudah mengontrak di rumah saya itu sekitar setahun lebih. Orangnya itu baik dan sering bergaul. Terakhir kemarin masih bertemu dan menyapa saya. Bahkan, malam tadi sebelum ditangkap masih melihat sedang ngopi di warung depan rumah,” terang Yeni.

Pada saat penggeledahan oleh Densus 88, ia ikut menyaksikan ada beberapa barang yang diambil yakni rompi dan beberapa dokumen kertas. 

“Kata petugas itu, kalau ditangkapnya pada tadi malam. Tadi hanya penggeledahannya saja,” terang dia. 

Densus 88 Menggeledah Rumah Kontrakan

Sementara itu, di lokasi berbeda Densus 88 kembali menggeledah sebuah rumah kontrakan di Kampung Bojong Limus, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Ketua RT setempat, Abdul Hamid mengaku kaget saat ada warga yang menempati rumah kontrakan di wilayahnya ditangkap Tim Densus 88. 

Padahal DD (30) bersama sang Istri, sambung Abdul, telah menghuni rumah kontrakan ini sejak setahun lalu, kesehariannya sebagai pedagang sayuran di Pasar Subuh Cikurubuk, Kota Tasikmalaya.

Ia menilai, selama ini keluarga DD jarang bergaul dengan masyarakat, tetapi keluarga itu baik dan rajin dalam mengikuti pengajian di kampungnya. 

“Yang ditangkap suaminya saja. Istrinya nggak dibawa dan masih ada di rumahnya. Suaminya asal Cilembang dan istrinya itu asli Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya,” terang Hamid. 

Kedua terduga teroris tersebut, kini masih diamankan Tim Densus 88 Mapolres Tasikmalaya Kota.

Namun hingga ini, belum ada keterangan resmi para terduga teroris itu terlibat pada aksi atau jaringan teroris yang mana di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *