Regional, CIAMIS: Inovasi IMMAS GEMAS 25+ berhasil meraih juara II dalam kompetisi Inovasi Daerah Tingkat Kabupaten Ciamis tahun 2023.
Penyusun inovasi ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Asep Saeful Rahmat ini berhasil menarik perhatian para juri dengan konsepnya yang kreatif dan solutif dalam menghadapi rata-rata lama sekolah di Tatar Galuh ini.
IMMAS GEMAS adalah akronim dari Implementasi Masif Gerakan Masyarakat Ayo Sekolah, menjadi Juara II pada Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Ciamis Kategori Aparatur Sipil Negara (ASN).
Lomba yang diselengarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ciamis ini diikuti oleh sejumlah institusi pendidikan dan organisasi masyarakat yang berupaya memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan lokal.
Kepada awak media, Asep mengaku bersyukur atas pencapaian tersebut. Menurut dia, prestasi tersebut dicapai berkat doa dari banyak pihak. Serta karena adanya dorongan dari seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis.
Ia mengungkapkan, program IMMAS GEMAS 25+ sedang digelorakan di Kabupaten Ciamis. Ia memohon dukungan dan bantuan dari seluruh stakeholder dalam menyukseskan pelaksanaannya.
Menurut dia, pelaksanaan program tersebut melibatkan konsep Pentahelix, sehingga diharapkan dapat meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Ciamis.
IMMAS GEMAS 25+ Jadi Motivasi ASN dan PPPK
Sementara itu, menurut Suhaya, selaku pengawas SMP pada Dinas pendidikan Ciamis mengatakan, prestasi ini menjadi motivasi bagi para ASN dan PPPK.
Suhaya pun mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam lomba Inovasi Daerah tingkat Kabupaten Ciamis Tahun 2023 ini.
Kemudian, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan PAUD dan PNF, Eka Yudha Katresna menyampaikan, IMMAS GEMAS 25+ adalah upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan Ciamis dalam upaya penanganan anak putus sekolah.
Eka menegaskan, di tahun 2021, RLS Kabupaten Ciamis baru di angka 7,92 tahun. Sementara target di 2024 harus mencapai angka 8,05 tahun.
Menurutnya, melalui IMMAS GEMAS, seluruh stakeholder mulai dari pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, komunitas, dan media bersatu padu dan berkomitmen untuk mengembangkan inovasi ini.
Ia melanjutkan bahwa melalui Pendidikan Kesetaraan, peserta didik juga akan mendapatkan program kecakapan hidup atau life skills.
Maka, ke depan masyarakat akan mendapatkan 2 ijazah. Yang pertama ijazah program pendidikan kesetaraan, dan yang kedua adalah sertifikat keahlian melalui program life skills.