INTERNASIONAL, SAKATA.ID : India dan Cina memiliki riwayat pertikaian yang panjang. Wilayah yang diperebutkan dua negara ini berada di perbatasa yang dinamai Line of Actual Control (LAC).
LAC membentang sepanjang 4 ribu kilometer melintas glester, gurun salju, danau, dan Lembah Galwan yang menjadi pemisah kedua negara tersebut. India maupun Cina mempunyai persepsi berbeda terkait LAC.
Tensi kedua negara semakin tinggi setelah terjadi bentrokan di Lembah Galwan, pada Senin 15 Juni 2020 lalu. Dilaporkan, 20 tentara India meninggal dunia dan 70 terluka. Sementara tidak ada laporan jelas dari pihak Cina.
Dari kejadian itu, ada potensi India dan Cina memanas bahkan banyak yang menilai tidak menutup kemungkinan terjadi peperangan.
Guna mempersiapkannya, India cepat-cepat memborong perlengkapan tempur dari Rusia. Diberitakan, India telah membeli pesawat tempur canggih Su-30MKI dan MiG-29 dari Rusia.
Seorang Komandan Wing dari Angkatan Udara India menjelaskan bahwa alasan pembelian pesawat canggih untuk meningkatkan kesiapan tempur di sepanjang perbatasan dengan Cina.
Adanya penambahan pesawat itu membuat Angkatan Udara India sepenuhnya siap menjalankan operasi dan menghadapi segala tantangan yang diberikan Cina.
Menurutnya, kekuatan udara merupakan aspek penting dan kuat untuk berperang. Selain itu, penambahan kekuatan udara sangat relevan untuk pertempuran saat ini.
Ketika Menteri Pertahanan India Rajnath Singh melakukan kunjungan ke Moskow, Rusia, dia meminta agar Rusia dapat dengan segera melakukan pengiriman sistem rudal pertahanan S-400 Triumph.
Informasi tersebut melansir South China Morning Post yang mengutip laporan media lokal.
Rudal S-400 diklaim merupakan sistem pertahanan udara hebat dan canggih. Kemampuannya, pada ketinggian antara 10 meter hingga 27 kilometer S-400 dapat menembak sasaran termasuk rudal balistik, jet musuh, dan drone hingga sejauh 600 kilometer.
Selain dari Rusia, India juga telah merencanakan untuk memborong bom pintar SPICE (Smart, Precise Impact, Cost-Effective) -2000 dari Israel. Bom pintar itu pernah digunakan Angkatan Udara India saat menyerang Balkot, Pakistan.
Media Indiatoday mengutip sumber Pemerintah setempat yang menyatakan bahwa bom-bom dari Israel akan menjadi tambahan kekuatan tempur India apabila benar-benar terjadi peperangan.
Bahkan dijelaskan, bom SPICE-2000 mempunyai kemampuan menghancurkan target darat dari jarak dekat. Serta dapat menghancurkan bunker bawah tanah yang sudah dibangun Cina.
Mendengar kabar pembelian dan penambahan peralatan tempur, Cina pun tidak mungkin tinggal diam. Bicara tentang kekuata militer, Cina merupakan negara dengan kekuatan paling besar.
Kekuatan udara Cina lebih besar. Informasi yang dihimpun dari Global Firepower, saat ini Cina memiliki 3.210 pesawat terbang militer. Sementara India memiliki 2.123 armada udara. Jumlah itu jauh lebih unggul Cina.
Selain itu, Cina juga memiliki pesawat tempur dan pencegaat dua kali lebih banyak dari negara Bollywood itu.
Informasi menyebutkan, pertikaian, aksi baku hantam tanpa senjata api antara tentara dua negara itu sering terjadi di LAC. Pertempuran dilakukan tanpa senjata api antar dua negara ini tidak diperbolehkan. Sesuai perjanjian bilateral pada tahun 1966.
Di dalam perjanjian itu disebutkan bahwa tiidak ada pihak yang boleh menembak, melakukan operasi ledakan atau berburu dengan senjata atau bahan peledak dalam jarak dua kilometer dari LAC. (S-03)