REGIONAL, TASIKMALAYA: Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Sagara mengaku kaget dan tidak menyangka adanya warga Kabupaten Bandung Barat terkonfirmasi positif usai melakukan wisata ziarah.
“Kita prihatin sekaligus kaget,” kata, Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Sagara, kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).
Dirinya menjelaskan, penularan Covid-19 kepada puluhan warga Kabupaten Bandung Barat itu tak bisa dipastikan terjadi di destinasi wisata religi Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, ada kemungkinan virus itu dibawa oleh sejumlah warga itu dari tempat asalnya, dan menyebar di dalam bus yang membawa rombongan tersebut.
Penyebaran covid-19 saat ini sudah tak bisa lagi diprediksi. Sebab, sudah banyak terjadi transmisi lokal di berbagai daerah.
“Jadi banyak kemungkinan. Bisa virusnya dari Bandung, tertular di dalam Bus,”terang dia.
Dirinya pun mengaku sempat mendatangi destinasi wisata religi di Pamijahan beberapa waktu lalu.
“Penerapan protokol kesehatan (prokes) di lokasi itu sudah maksimal. Pengunjung yang datang dibatasi, harus memakai masker, dan menjaga jarak,” ujarnya.
Lebih lanjut Deni menuturkan, penerapan prokes bukan hanya dilakukan di destinasi wisata di Kabupaten Tasikmalaya.
Penerapan Prokes Dilakukan di Setiap Tempat Publik
“Penerapan prokes juga dilakukan di setiap tempat publik yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang banyak,” tuturnya.
Dengan adanya kasus wisatawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, sambung ia, usai berkunjung ke Pamijahan, Pemkab Tasikmalaya akan mempertimbangan membuat regulasi baru terkait aktivitas wisata.
Salah satu yang dipertimbangkan adalah mengharuskan wisatawan yang datang membawa surat hasil uji cepat (rapid test) covid-19.
“Kita mungkin akan pertimbangkan masuk Tasikmalaya harus membawa surat rapid test. Jadi, kegiatan bisa tetap berjalan, tapi tak ada efek kepada masyarakat setempat,” jelas Deni.
Hingga saat ini kegiatan destinasi wisata religi di Pamijahan masih tetap berjalan normal. Namun, ia juga sedang mendalami kasus puluhan wisatawan yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut.
“Kita juga pelajari kasus itu termasuk di tempat lainnya. Saya kira, asal prokes dijalankan, penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir. Karena Covid-19 itu memang ada,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SAKATA.ID dari berbagai sumber, satu kampung di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikarantina setelah puluhan warganya terkonfirmasi positif Covid-19.
Diduga kasus ini terjadi setelah beberapa warga kampung itu ikut ziarah ke Pamijaha, Kabupaten Tasikmalaya.