REGIONAL, CIAMIS: Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mencatat, ada sebanyak tiga titik bencana yang terjadi pada hari Senin (8/2/2021) sore akibat hujan deras disertai angin kencang.
Ketua FK Tagana Kabupaten Ciamis Ade Waluya mengatakan, sebanyak tiga titik di Ciamis yang terkena bencana dan fenomena alam itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
“Kami mencatat ada beberapa titik bencana yang terjadi sore kemarin, seperti di wilayah Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pamarican, dan Kecamatan Lakbok,” ujar Ade kapada SAKATA.ID, Selasa (9/2/2021).
Namun dari tiga titik bencana itu yang paling parah terjadi di Kecamatan Pamarican dan Kecamatan Banjarsari, karena pohon tumbang menimpa belasan rumah.
“Kerusakan rumah warga paling banyak terdapat di wilayah Pamarican dan Banjarsari, berkategori rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang maupun rusak ringan yang hanya gentengnya beterbangan tertiup angin,” ungkapnya.
Akibat musibah tersebut, sebanyak 15 rumah warga, satu fasilitas umum, serta bangunan milik SMPN 4 Pamarican mengalami kerusakan.
Guna mengevakuasi material bangunan yang terkena musibah tersebut, menurut Ade, dengan cara kerja bakti petugas gabungan yakni, pemerintah desa, TNI-Polri, relawan tagana, sahabat tagana, anggota Bagana, dan masyarakat sekitar.
Beberapa Desa Terdampak Musibah Bencana
Wilayah terdampak bencana tersebut telah melanda tiga desa di Kecamatan Pamarican yakni, Desa Sukamukti, Desa Sukajadi, dan Desa Neglasari.
Sedangkan di Kecamatan Banjarsari, angin menerjang 2 desa yakni, Desa Sindangsari, dan Desa Banjarsari.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Lakbok bencana angin kencang melanda Desa Sidaharja.
“Kerusakan rumah atau bangunan paling banyak terjadi di wilayah Desa Sukamukti, Kecamatan Pamarican, dan Desa Sindangsari, Kecamatan Banjarsari, baik itu yang mengalami kerusakan parah, maupun sedang,” katanya.
Pihaknya menghimbau, kepada seluruh warga Kabupaten Ciamis khususnya untuk selalu waspada dengan curah hujan yang masih tinggi.
“Cuaca ekstrim saat ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor,” jelasnya.