Nasional, SAKATA.ID : Insentif Kartu Prakerja yang besaenya mencapai Rp1,1 triliun batal dicairkan kepada peserta program tersebut.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Purbasari menjelaskan, penyebabnya adalah adanya pencabutan status peserta sebanyak 310.212.
Peserta itu tidak dapat lagi mendapatkan manfaat dari program Kartu Prakerja. Mereka merupakan peserta dari gelombang 1 sampai gelombang 7.
“Pengelola mencabut status 310.212 peserta yang membuat mereka tidak bisa lagi mendapatkan manfaat Prakerja,” ujar Denni, pada Rabu (14/10/2020).
Selanjutnya, kata Denni, pihak pelaksana sedang menunggu arahan dari Komite. Jumlah peserta yang 310 ribu itu tetap akan ada yang dipulihkan. Namun Denni belum mengetahui berapa jumlahnya
“Tidak semua akan dipulihkan. Sesuai arahan komite,” ujarnya.
Peserta yang dipulihkan akan menjadi peserta program Kartu Prakerja gelombang 11.
Menurutnya, jumlah penerima Kartu Prakerja sebanyak 5.597.179 peserta. Apabila dipersentasekan, jumlah 310.212 orang yang dicabut kepesertaannya tersebut merupakan bagian dari 5,54% dari total penerima Prakerja.
Mereka yang dicabut kepesertaannya adalah yang tidak kunjung membeli paket pelatihan. Padahal mereka sudah dinyatakan lolos.
Setelah lolos, para peserta itu tidak kunjung membeli paket pelatihan. Sehingga status kepesertaan mereka harus dicabut.
Kemudian dijelaskan juga dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 11 Tahun 2020.
Di Permenko itu dijelaskan, setiap penerima Program Kartu Prakerja hanya memiliki waktu 30 hari untuk membeli pelatihan pertama. Sejak peserta mendapat SMS pengumuman kelulusan dari Kartu Prakerja harus membeli paket pelatihan.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Salahuddin menjelaskan bahwa anggaran yang berasal dari status kepesertaannya dicabut tersebut sudah dikembalikan ke kas negara.
Anggaran insentif Kartu Prakerja sudah dikembalikan ke Kementerian Keuangan. Selanjutnya Komite Cipta Kerja juga menunggu, apakah uang tersebut akan dikembalikan untuk gelombang berikutnya.
Untuk diketahui, Kartu Prakerja merupakan program persiapan masyarakat menghadapi dunia kerja. Program ini digabungkan dengan bantuan sosial (bansos).
Jumlah penerima Prakerja ini akan menjadi 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp 20 triliun, untuk tahun ini.