BISNIS, Tasikmalaya:- Usaha rumahan bidang desain grafis dan sablon yang dikembangkan Edi Supriatna menjadi inspirasi usaha kreatif bagi yang ingin mengembangkan usaha di rumah. Usaha yang dijalankan Edi pada dua tahun lalu ini terbilang cukup baik dan tetap bertahan di masa pandemi.
Berbekal pengetahuan yang didapat dari pelatihan Wira Usaha Baru (WUB) Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Edi mulai mengembangkan usaha desain grafis dan sablon kaos pada tahun 2018. Dia membuka usaha di rumahnya di Sindanggalih RT02/RW16 Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Ukurannya tidak terlalu luas.
ED’S Graphic merupakan salah satu binaan WUB Disdik Kota Tasikmalaya, perusahaannya menerobos pasar dengan metode promosi online. Kedahsyatan promosi online ini membuat peta pasar tidak terhingga dan tidak bersifat lokal, bahkan menjelajah pasar internasional.
Ini terbukti, ED’S Graphic mendapatkan pesanan kaos custom sablon dari luar negeri. Itu juga yang membuat perusahaannya ini naik kelas dengan membuka konveksi dan siap menerima pesanan dalam jumlah banyak.
“Alhamdulillah kaos custom ED’S Graphic sudah ekspor ke Saudi Arabia. Itu karena kita mempromosikan di media online,” kata Edi Supriatna, Rabu (16/9/2020).
Berawal dari modal kecil dibawah Rp5 juta Edi memulai usahanya dengan membuka jasa desain grapis, cetak sablon, sampai ke kaos. Tak disangka kemudian ada pesanan dari luar negeri.
Usaha yang dikembangkannya ini menjadi inspirasi usaha kreatif bagi peserta WUB lainnya di Kota Tasikmalaya. Bahwa dengan mengotimalkan modal yang ada dan kreatifitas, serta mampu memanfaatkan teknlogi informasi peluang bisnis bisa terbuka luas.
“Modal yang paling penting itu keuletan, tidak mudah menyerah, dan konsisten. Apalagi ini bersifat jasa, dan pemesan biasanya menginginkan pekerjaan bisa selesai tepat waktu sesuai yang dijanjikan,” kata Edi.
Edi mengaku, walaupun belum begitu besar keuntungannya, untuk level wira usaha baru, prospek usaha yang dijalankannya terbilang lumayan. Dalam satu bulan dia mendapat omset rata-rata terkecil di Rp15 juta perbulan. Bahkan di masa pandemi Corona, usaha masih tetap bertahan.
Edi tidak memungkiri inspirasi usaha kreatif didapat dari pembinaan yang diberikan tim WUB Kota Tasikmlaya. “Saat ini saya sedang menata usaha untuk pengembangan yang lebih baik. Mulai dari tempat produksi dan kantor pemasaran ED’S Graphic,” kata Edi.
Dalam bisnis ini banyak hal yang harus dikuasai. Diantaranya penguasaan bidang desain grapis. Penguasaan komputer desain grapis, seperti program correl draw, dan potoshop. Dan beberapa kemampuan terkait gambar, bentuk, bahan cetak, metode pencetakan, dan lain-lain.