Heboh Warga Amerika Tinggal di Bali Secara Ilegal

Internasional, SAKATA : Bali menjadi trending topic sejak Minggu (17/1/2021) hingga sekarang. Penyebabnya adalah ulah warga Amerika Serikat (AS) keturunan Afrika.

Mulanya, seorang warga negara asing (WNA) asal AS, Kristen Grey membuat kicauan di media sosial (Medsos) Twitter.

Bacaan Lainnya

Melalui akun Twitternya @kristentootie ia bercerita tentang kehidupannya di Pulau Dewata itu.

Dia juga mengajak WNA untuk berbondong-bondong datang ke Bali saat Pandemi ini.

Wanita keturunan Afrika ini bercerita pertama kali datang ke Bali pada 2019 silam. 

Dia datang bersama sang pacar, yang juga perempuan, seusai kehilangan pekerjaan di Los Angles (LA).

Mereka pindah ke Bali lantaran di LA tak kunjung mendapat pekerjaan tetap.

Saat tiba di Bali mereka mencoba untuk menetap selama 6 bulan di sana. Dengan kemampuan design grafis-nya kemudian Kristen mampu memperoleh penghasilan uang di Bali.

Singkat cerita, pandemi Covid-19 datang. Perempuan itu tidak bisa pulang ke Amerika. Mereka akhirnya harus tertahan di Bali.

Di Twitter itu dia berkisah bahwa, ternyata biaya tinggal di Bali murah dan cukup terjangkau. 

Bahkan dia membandingkannya dengan biaya hidup di LA yang bisa mengeluarkan biaya sampai berlipat-lipat. Ibarat bumi dan langit.

Gray mengungkapkan bahwa menyewa rumah di Bali cukup dengan merogoh kocek USD 400. Atau sekitar Rp 5,6 juta. 

Sementara ketika di LA, dia harus membayar USD 1.300 atau sekitar Rp 18,3 juta untuk menyewa apartemen.

Tidak hanya faktor murahnya harga sewa rumah. Dia juga mengaku senang tinggal di Bali karena bisa menjalani “gaya hidup yang lebih baik”.

Gray menyebut Bali sebagai “obat yang sempurna” bagi kesehatan fisik serta emosinya dari berbagai permasalahan di negaranya.

Dalam utasnya di Twitter, Gray pun menyertakan berbagai keuntungan hidup di sini. Selain aman, biaya hidup rendah, gaya hidup mewah, dan warganya ramah baik dengan LGBT dan kulit hitam.

Karena itu, Gray akhirnya mempromosikan ebook Our Bali Life is Your. Menurutnya, itu bisa membantu orang lain mencapai mimpi yang sama. Buku tersebut ia dengan harga USD 30 / Rp 400 ribu.

Bahkan, ia mencuitkan, mengaku memiliki trik masuk ke Indonesia saat Covid-19. 

Diketahui, Indonesia melarang masuk WNA sejak awal Januari 2021 ini. Bersamaan dengan semakin banyaknya kasus Covid-19 di sini.

Kritikan Warganet

Dari kicauannya itu lah mulai muncul berbagai polemik dan kritikan warganet Indonesia.

Hingga muncul isu perizinan palsu dan permasalahan aturan pajak yang tak ditaati Gray.

Kemudian beberapa dari warganet menuntut Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi atau aparat berwenang lainnya untuk menindaklanjuti.

Seperti di tuliskan @rumananaaa ke @ditjen_imigrasi. Menurutnya, Ditjen Imigrasi harus melihat visa kerja Kristen Gray.

Jika dia kerja, katanya, pasti punya visa kerja, “gak jauh beda dengan kita yang keluar negeri. Jangan menyalahgunakan,” tulisnya.

Namun sayangnya, beberapa warga Amerika yang melihat serangan dari warganet Indonesia mengaitkannya dengan masalah rasisme.

Hanya karena Kristen Gray berkulit hitam. Padahal, warga Indonesia ingin WNA hormati hukum yang berlaku saat di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *