Indo-Pasifik Memanas, Indonesia Khawatir Perang Dingin Berulang

Internasional, SAKATA.ID: Indonesia khawatir perang dingin berulang, ini ditandai dengan meningkatnya tensi di kawasan Indo-Pasifik.

Serta, adanya prediksi terjadi perlombaan senjata di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Indikasinya, direncanakan pembangunan kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia yang dibantu Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Bantuan pengembangan kapal nuklir itu sebagaimana kesepakatan trilateral, AUKUS pada 15 September 2021.

Menanggapi hal trrsebut, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan kekhawatirannya.

Situasi di kawasan Indo-Pasifik ini, ia nilai yang semakin memanas. Hal ini Retno ungkapkan dalam konferensi pers secara virtual disela sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (22/9/2021).

Retno khawatir dengan perang dingin berulang bukan tanpa alasan.

Dirinya menyebut kemungkinan perang tersebut terjadi mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PBB.

Beberapa hari yang lalu Antonio Gutteres mengingatkan kemungkinan perang dingin.

Retno menekankan, adanya perlombaan senjata dan power projection merupakan hal yang tak diinginkan terjadi di kawasan Indo-Pasifik.

Jika benar terjadi perlombaan senjat, tentunya akan mengancam stabilitas keamanan di kawasan.

Dalam pertemuan Asia Society itu, Menteri Luar Negeri juga menjelaskan peran dari Perserikatan Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN di kawasan Asia.

Menurutnya, persatuan dan sentralitas ASEAN tentu sangat penting, terus dijaga.

Sehingga ASEAN dapat memberikan kontribusi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas Asia Tenggara.

Ia menegaskan, AUKUS memicu kekhawatiran sejumlah negara di kawasan Indo-Pasifik, terutama China.

Meski demikian, ada pula negara yang mendukung kesepakatan tersebut, seperti halnya Filipina.

Beberapa pihak pun meyakini kerja sama itu untuk menyeimbangi kekuatan Beijing di kawasan Indo-Pasifik.

Terkait dengab AUKUS, Retno telah menyampaikannya kepada Australia dan sudah mendapat penjelasan dari negara Kangguru itu.  

Ada beberapa komitmen yang diungkapkan Australia termasuk untuk tetap menghormati prinsip-prinsip non-proliferasi dan hukum internasional.

Diberitakan bahwa Perdana Menteri Australia, Scott Morrison juga sudah menelepon Presiden Indonesia Joko Widodo.

Morrison meyakinkan Indonesia bahwa Australia tidak akan membangun persenjataan yang bertenaga nuklir.

Morrison dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *