Internasional, SAKATA.ID : Myanmar bergejolak, terjadi kudeta militer di sana.
Pemimpin negara itu seperti Kanselir Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint dijadikan tahanan rumah oleh militer, Senin (1/2/2021).
Dan sejumlah politisi Partai National League for Democracy (NLD) itu juga ditangkap.
Melansir Frontier Myanmar, penangkapan terjadi sekitar pukul 02.30 waktu setempat.
Beberapa saat setelah penangkapan itu media sosial Facebook mulai dipenuhi berbagai informasi dan perkembangan terkait penangkapan.
Bahkan beberapa anggota parlemen melakukan live-streaming di media sosial saat mereka ditangkap militer, sesaat sebelum jaringan informasi dan internet diputus.
Peristiwa kudeta itu juga berdampak pada pelayanan publik di seluruh kota Myanmar. Seperti bank hingga pasar tutup.
Beberapa video yang tersebar di media sosial juga memperlihatkan antrean panjang di ATM-ATM. Bahkan persediaan bahan pokok seperti beras mulai habis.
Selain itu, seluruh penerbangan dihentikan. Stasiun televisi juga berhenti siaran.
Dari kejadian itu, ada yang senang dan ada pula yang tak terima dengan kudeta militer itu.
Sebuah video dan gambar perayaan juga berseliweran di media sosial.
Mereka tampak merayakan Jenderal Senior Min Aung Hlaing yang oleh pendukungnya dianggap sukses mengambil alih kekuasaan.
Penyebab Kudeta Militer Myanmar
Kudeta militer adalah perebutan kekuasaan, pemerintahan dengan paksa, yang dilakukan oleh pihak militer. Perebutan kekuasaan saat ini sedang terjadi di Myanmar.
SAKATA melansir BBC yang menjelaskan beberapa lenyebab Kudeta Militer Myanmar.
Kudeta di sana didasari pada klaim militer tentang adanya kecurangan daftar pemilih dalam pemungutan suara.
Meskipun, komisi pemilihan Myanmar mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Selain itu, mengutip penjelasan Myawaddy TV milik militer mengumumkan, pengambilalihan itu terjadi lantara pemerintah gagal untuk menindaklanjuti tuduhan kecurangan tersebut.
Pihak Militer Myanmar juga mengatakan pemerintah gagal untuk menunda pemilihan karena pandemi virus corona.
Militer Kembali Berkuasa di Myanmar
Selama 50 tahun lebih pemerintahan Myanmar di bawah rezim militer. Pada 1962 Jenderal Ne Win melakukan kudeta.
Kemudian Myanmar bergerak menuju pemerintahan demokratis pada tahun 2011. Dengan salah satu tokohnya, Aung San Suu Kyi.