Internasional, SAKATA.ID : Terjadi gejolak di negara Rusia. Penahanan tokoh oposisi Alexei Navalny memicu demonstrasi di berbagai kota.
Aksi demonstrasi itu menuntut pembebasan kritikis Kremlin, Alexei yang dipenjarakan pada 17 Januari lalu.
Puluhan ribu orang turun ke jalan pada Sabtu, 23 Januari 2021 waktu setempat. Mereka menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para pendemo mengabaikan cuaca yang sedang ekstrem. Rusia sedang dilanda hawa dingin.
Melansir dari Tirto, menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi unjuk rasa di seluruh Rusia itu.
Bahkan sampai saat ini, Polisi Rusia sudah menahan lebih dari 3.700 orang.
Kritikus bernama Alexei Navalny harus menjalani hukuman 30 hari karena dugaan pelanggaran pembebasan bersyarat.
Sebelum penangkapak, Alexei menuduh Putin memiliki istana Laut Hitam yang megah.
Navalny membuat sebuah video untuk mengungkapkan hal itu ke publik. Menurut dia, istana itu juga dibangun oleh teman-teman Putin.
Dan bahkan, Navalny mengungkapkan pembangunannya terkadang menggunakan uang publik.
Putin tidak terima. Tuduhan Navalny tidak benar. Kata Putin di hadapan mahasiswa Rusia.
Ia juga mengungkapkan bahwa seseorang dilarang menggunakan aksi protes ilegal demi memajukan kepentingan politik mereka sendiri.
Menurut Putin, seperti pergolakan yang disebabkan Revolusi Rusia pada 1917 dan runtuhnya Uni Soviet tahun 1991.
Itu, kata dia, sebagai contoh bagaimana tindakan ilegal dapat menyebabkan kesengsaraan orang. Karena itu harus menghindari perilaku ilegal.
Siapa Alexei Navalny
Alexei Navalny dikenal sebagai oposisi Putin. Tidak hanya kali ini dia masuk penjara.
Pertama kali, Navalny ditangkap pada tahun 2011. Ia menghabiskan 15 hari di dalam penjara.
Kala itu ia dihukum lantaran peran dan kritiknya dalam rapat umum di Duma Negara (DPR) Rusia atas kemenangan pemilihan parlemen untuk partai pendukung Vladimir Putin, United Russia.
Alexei lahir di sebuah desa di Barat Moscow, Butyn 4 Juni. Ia merupakan lulusan bidang hukum si Moscow’s Friendship of the Peoples University.
Ia mulai terkenal pada 2008. Saat itu ia mulai aktif emnjadi pengkritik keras Putin.
Melalui blognya, pada 2008, dia mengungkap malpraktek dalam politik Rusia dengan perusahaan-perusahaan besar.