Rumah Hutan Tropis Indonesia di Kebun Binatang Jerman

Rumah Hutan Tropis tambah satwa yang dilindungi dan satwa yang hampir punah dari Indonesia di Kebun Binatang Jerman
foto:web.

SAKATA.ID:- Rumah Hutan Tropis Indonesia tambah koleksi satwa Indonesia yang dilindungi dan sawta Indonesia yang terancam punah, di Kebun Binatang Jerman.

Di Kebun Binatang Berlin ini diisi 75 persen satwa yang berasal dari Indonesia. Rumah Hutan Tropis di sana juga dilengkapi sejumlah karya seni Indonesia.

Bacaan Lainnya

Direktur Tierpark Berlin meminta Kedutaan Besar Indonesia di Jerman meresmikan Rumah Hutan Tropis yang tidak jauh dari pusat Ibu Kota Republik Federal Jerman.

“Rumah hutan ini peremajaan dari Alfred Brehm Haus, yang merupakan lokasi bersejarah di kebun binatang ini,” kata Dubes Indonesia di Jerman Arif Havas Oegroseno, Sabtu (18/07/2020).

Kedekatan Indonesia dengan Kebun Binatang terbesar di Eropa, Tierpark Berlin, juga semakin meningkat. Dua tahun silam Indonesia ikut memberikan nama empat bayi Harimau Sumatera.

BACA JUGA : Macan Penjaga Gunung Syawal Tertangkap Kamera

Saat dibuka pada 20 Juni 1963, Alfred Bfrehm Haus merupakan rumah kebun binatang terbesar di dunia. Namun sesuai dengan standar kebun binatang terkini, Alfred Brehm Haus perlu direnovasi.

“Kami senang, Indonesia bisa ambil bagian dalam peremajaan Alfred Brehm Haus,” ujarnya.

Direktur Tierpark, Dr Andreas Knieriem mempunyai misi yang sama, melestarikan aneka flora dan satwa khususnya yang berasal dari daerah tropis.

Renovasi Alfred Brehm Haus didukung beberapa sponsor. Seperti Kementerian Keuangan Negara Bagian Berlin, Lotto Stiftung, dan Society of Zoo and Tierpark Patrons.

Selain Rumah Hutan Tropis Kedekatan Jerman Indonesia Juga Terjalin di Bidang Seni Budaya

Arif berharap Jerman Indonesia semakin dekat dan saling mengetahui. Di bidang budaya sudah sejak lama jalinan Jerman Indonesia erat. Indonesia dan Tierpark menjalin kerja sama pertukaran dan pembiakan satwa sejak tahun 1972.

Salah satu karya tangan pelukis Indonesia Raden Saleh kini sampai menetap di Maxen Jerman sejak 1839-1845. Lukisan Raden Saleh ini banyak dikagumi pecintan seni Jerman.

Kerja sama itu pun terus berlanjut. Tahun 2013, Kementerian Kehutanan meminjamkan sepasang harimau Sumatera. Agustus 2018, empat bayi harimau lahir di Tierpark Berlin yang diberi nama Kiara, Oscar, Willi dan Seri.

Jerman MoU dengan Kebun Binatang di Indonesia

Baru-baru ini, Tierpark menyepakati MoU dengan Taman Safari, Cisarua, dan Batu Secret Zoo, Malang. Direncanakan pada Desember 2020, Taman Safari Cisarua akan mengirimkan spesies golden cat. Sementara kebun binatang Batu Secret akan mengirimkan spesies beruang kaskus di tahun 2021.

KBRI Berlin memberikan sejumlah patung dan atap rumah khas Indonesia menjadi bagian dari interior Alfred Brehm Haus. Tanaman dan satwanya mayoritas dari Indonesia. Hiasan interiornya Indonesia dan iklimnya direkayasa sesuai dengan iklim Indonesia.

“Kita berharap para pengunjung dapat merasakan keindahan dan kekayaan alam Indonesia, yang pada akhirnya mendorong mereka berkunjung ke Indonesia,” kata dia.(S-02)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *