Regional, SAKATA.ID: Pada Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2022 ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) menggagas tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Merangkum dari situs resmi Kemenpppa Republik Indonesia, tema Hari Anak Nasional tema tersebut sudah dipakai sejak tahun 2020 lalu.
Alasannya adalah, sejak tahun 2020, Indonesia terkena imbas pandemi Covid-19 yang menyerang berbagai kalangan. Termasuk pada anak-anak.
Dan pada Peringatan HAN tahun ini, tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ kembali dipakai Kemenpppa RI dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan anak-anak.
Karena anak-anak adalah harapan masa depan bangsa. Maka menjaga kesehatan anak-anak berperan penting pada masa depan Indonesia.
Namun, malah ironi yang muncul (terjadi situasi yang bertentangan dengan yang kita harapakan).
Menjelang Hari Anak Nasional 2022 ini, terdapat dua kejadian pilu menimpa dua anak di dua daerah di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kedua anak itu mengalami kekerasan dari lingkungan sekitar.
Bagaimana tidak, di saat sebentar lagi sebagian anak akan merayakan dan menyambut HAN, mereka justru menjadi korban bullying (perundungan).
Masih segar di ingatan kita tentang efek dahsyat dari perundungan ini. Seorang anak (12 tahun) di Tasikmalaya menjadi korban bullying. Ia yang berinisial F, dipaksa setubuhi kucing oleh teman-temannya. Lebih parahnya lagi, para pelaku itu malah merekamnya.
Sungguh tak habis pikir. Bagaimana bisa anak-anak setega itu. Mereka menyakiti teman sendiri, malah tertawa-tawa bahkan merekamnya hingga viral di media sosial.
Anak yang menjadi korban perundungan tersebut mengalami depresi. Lantas meninggal dunia. Sebuah kehilangan generasi masa depan bangsa yang sungguh tragis.
Tragedi yang kedua, seorang anak yang menjadi korban sadis kekerasan orang tua terbongkar di Bekasi. Beredar sebuah video di media sosial dengan anak wajah memelas, badannya kurus dan kaki dirantai.
“Kamu lapar? mau makan? itu kakinya kenapa dirantai begitu? siapa yang gembok? bunda yang gembok?” ujar warga yang menghampiri korban.
Penampilan anak yang diketahui berinisial R itu tampak memprihatinkan. Ia mengaku kabur setelah mendapat siksaan dari orang tuanya.
Anak itu meminta makan kepada tetangganya dan mengaku bahwa dirinya kelaparan. Dari pengakuanya bahwa sang anak tidak pernah dikasih makan oleh ayah kandung dan ibu tirinya.
Berdasarkan pemberitaan yang beredar, R dirantai karena ia hendak mengambil makanan dari ibu tirinya.
Tetangga yang menemukan R kemudian bertindak sigap dengan menelpon RT dan RW setempat. Kudian tak lama, pihak kepolisoan pun datang.
Pesan Presiden di Hari Anak Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara peringatan HAN yang digelar di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (23/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengaku senang karena bisa berinteraksi dan melihat keceriaan dan #keaktifan anak-anak yang menunjukkan kreativitasnya.
Jokowi juga mengungkapkan, anak-anak memiliki dunia bermain dengan keceriaannya mereka masing-masing.
Oleh sebab itu, dia berharap agar kasus perundungan dan segala bentuk kekerasan terhadap anak-anak tidak terjadi lagi.
“Inilah yang harus kita jaga bersama-sama. Agar anak-anak kita ini memiliki dunia bermain. Dunia anak-anak dengan keceriaannya mereka. Jangan sampai. Terjadi lagi kasus perundungan,” katanya.
Dia menegaskan bahwa kasus perundungan yang terjadi merupakan tanggung jawab semua pihak untuk mencegahnya, termasuk orang tua, para pendidik, dan seluruh masyarakat.