Internasional, SAKATA.ID: Israel meminta supaya Presiden Palestina Fatah Mahmoud Abbas membatalkan rencana Pemilihan Umum (Pemilu) di Palestina.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Keamanan Israel Shin Bet Nadav Argaman.
Argaman telah melakukan pertemuan dengan Pemimpin Otoritas Palestina (PA), Organisasi Pembebasan (PLO) dan Presiden Fatah Mahmoud Abbas.
BACA JUGA: Setelah MA, Kini MK Juga Tolak Gugatan Pilkada Tasikmalaya Oleh Iwan Saputra
Pertemuan yang dilakukan secara diam-diam itu membicarakan perihal rencana Pemilu di Palestina, Israel meminta supaya dibatalkan.
Laporan Times of Israel yang dilansir Sindo menyebut, Israel mendesak Abbas membatalkan pemilu. Apabila kelompok Hamas ikut serta.
BACA JUGA: Kapan Pelaksanaan Pilkada Kota Tasikmalaya? Begini Jawaban Bawaslu RI
Selain itu, Argaman juga mengancam Abbas. Karena Fatah masuk dalam daftar bersama dengan Hamas untuk pemilu parlemen. Dan bahkan mereka sudah membentuk pemerintahan koalisi dengan Hamas.
Diketahui bahwa saat ini Hamas mengontrol Jalur Gaza yang diblokade Israel.
Sementara dukungan rakyat Palestina terhadap Hamas sangat besar. Itulah yang membuat Israel ketakutan, kalau Hamas akan memenangkan Pemilu.
Pada Sabtu (20/3/2021), Palestina membuka kantor pendaftaran partai politik dan kandidat independen yang akan mengambil bagian.
Pemilu yang akan dilaksanakan merupakan pemilihan parlemen pertama mereka dalam 15 tahun.
Pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei di Tepi Barat dan Gaza adalah bagian dari rekonsiliasi antara faksi Fatah Presiden Mahmoud Abbas dan kelompok Islam Hamas.
Koalisi tersebut dipandang penting untuk membangun dukungan yang lebih luas. Supaya setiap pembicaraan kenegaraan di masa depan dengan Israel, yang dibekukan sejak 2014.