Jabar Menerima Penghargaan The Best Regional Champion

Pemprov Jabar menerima penghargaan The Best Regional Champion 2024 dari The Asian Post, di The Stone Hotel Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (31/5/2024) foto:Doc.Humashjabar.

Regional, BANDUNG, Sakata.id:- Pemprov Jabar menerima penghargaan The Best Regional Champion 2024 dari The Asian Post. Prosesi serah terima penerimaan penghargaan di The Stone Hotel Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (31/5/2024) malam.

Sekda Jabar Herman Suryatman, atas nama Pemprov Jabar menerima tiga penghargaan untuk Pemerintah Provinsi Jabar. Tiga penghargaan itu; 1. The 2nd Best Regional Champion 2024. 2. The 2nd Best Province In Fiscal Index 2024. 3. The 2nd Best Province In Happines Index 2024.

Bacaan Lainnya

Sekda Herman menuturkan, penghargaan tersebut merupakan hasil dari kerja kolektif masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan iklim positif untuk pertumbuhan ekonomi.

“Saya kira ini adalah capaian kita bersama yang menandakan pengelolaan fiskal di Jawa Barat relatif baik. Demikian juga kondisi ekonomi yang menembus 5 persen pertumbuhannya harus kita syukuri,” ujar Herman Suryatman ditemui usai acara.

Herman pun menyebut Pemprov Jabar akan menyiapkan solusi menurunkan angka pengangguran. Jabar juga siapkan solusi memberantas bank emok yang masih berkeliaran di masyarakat.

Hal tersebut dilakukan guna pertumbuhan ekonomi di Jabar tetap stabil.

“Tetapi Jawa Barat masih punya pekerjaan rumah, tapi insyaallah masih bisa kita lalui bersama yakni bagaimana kita menurunkan pengangguran, termasuk bagaimana kita mengatasi bank emok. Saya kira kita butuh kerja sama bahu membahu gotong royong semua pihak,” tandasnya.

Sementara itu, Eko B Supriyanto selaku Founder The Asian Post mengungkapkan acara The Regional Champion 2024 didasari dari sebuah riset untuk memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang memiliki komitmen memberantas praktik KKN.

“Kami meriset dan membuat acara ‘The Regional Champions 2024’. Bagaimana pemerintah daerah dan badan usaha milik daerah jadi objek riset tak lepas dari bayang-bayang praktik KKN,” tutur Eko.

“Meski begitu, masih banyak pemda dan BUMD yang berhasil meraih indeks memuaskan dari berbagi penilaian indikator,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *