Ragam, SAKATA.ID: Selama tiga tahun berturut-turut Jam Kiamat atau Doomsday Clock tak bergerak dan masih menunjukkan waktu yang sama.
Dikutip dari CNBC menuliskan hasil dari keputusan Panel ahli dalam Buletin Ilmuwan Atom. Ahli telah memutuskan bahwa jam itu terhenti di angka 100 detik pada saat sebelum tengah malam pada tahun 2022.
Para ahli di buletin itu telah mengatur ulang Jam Kiamat itu. Dinyatakan tidak berubah pada hari Kamis 20 Januari 2022 waktu setempat
Mungkinkah itu pertanda yang buruk bagi kehidupan manusia?
Karena, dengan adanya hasil yang demikian, membuat para iluwan meminta penduduk bumi untuk waspasa, karena jam bergerak stabil.
Melansir Daily Star, Jam Kiamat atau Doomsday Clock adalah simbol seberapa dekat bumi dengan kepunahan massal akibat ulah manusia.
Pada 20 Januari, kemarin ditetapkan sebagai waktu untuk setting ulang jam. Bertepatan dengan hari peringatan lahirnya simbol tersebut.
Tenyata, Jam Kiamat tak bergerak. Masih stabil pada 100 detik.
Tetapi, kata Profesor dari Universitas George Washington Sharon Squassoni, bahwa Jam Kiamat yang stabil bukanlah kabar baik.
Para ahli menyoroti soal ancaman kerusakan akibat ulah manusia seperti perang nuklir, perubahan iklim, dan penyakit mematikan sepanjang tahun lalu.
Namun, meskipun begitu, masih ada hal positif terjadi di tahun lalu. Hanya fakta mencerminkan penilaian dewan bahwa manusia terjebak dalam momen berbahaya.
Menunjukkan adanya momentum yang tidak membawa stabilitas maupun keamanan.
Beberapa contoh perkembangan positif pada tahun lalu, yakni keputusan memperpanjang perjanjian pengendalian senjata antara Rusia dan Amerika Serikat.
Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan soal program nuklir antara Iran dan pemerintah Amerika Serikat. Mereka masih mempercayai, ilmu iklim masih baik dan berjanji melakukan tindakan mengurangi emisi global.
Setelah itu, tidak adanya kemajuan dalam diskusi nuklir Iran itu. Fakta membuktikan danya kelemahan dari tindakan global dalam mengatasi darurat iklim.
Profesor Ilmu Politik Universitas Standford, Scot Sagan mengatakan, Jam Kiamat tidak ditentukan oleh niat baik. Tetapi bukti tindakan. atau dalam hal ini adanya kelambanan dalam tindakan menyelamatkan bumi.
Dan saat ini, adanya bukti bahwa Jam Kiamat tidak bergerak, ada yang mengartikan itu berakibat buruk bagi kehidupan manusia.