Regional, CIAMIS: Kabupaten Ciamis masih berada di zona risiko tinggi penyebaran Covid-19.
Hal tersebut diungkap Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja saat rapat koordinasi komite penanganan Covid-19 Jawa Barat secara virtual, Selasa (10/8/2021).
Ia memaparkan, Kabupaten Ciamis termasuk dalam 12 kabupaten/kota yang berada di zona risiko tinggi penyebaran Covid-19 atau zona merah.
“Untuk minggu ini terdapat 12 kabupaten/ kota yang berada di zona risiko tinggi. Termasuk diantaranya Kabupaten Ciamis,” ungkap dia.
Sementara untuk Bed Occupancy Rate (BOR) Kabupaten Ciamis saat ini turun menjadi 55,48% dari minggu sebelumnya yang menduduki peringkat tertinggi di Jawa Barat dengan 77,24 persen.
Ia menegaskan, terdapat lima kabupaten/kota dengan BOR tertinggi saat ini. Tertinggi pertama Kabupaten Tasikmalaya. Selanjutnya Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Majalengka, dan Kabupaten Bogor.
Meski begitu, Setiawan menerangkan, secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit atau BOR per tanggal 9 Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi 40.33%.
Selanjutnya ia menjelaskan terkait PPKM Darurat. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 30 tahun 2021 terdapat 12 kabupaten/kota di Jawa Barat yang berada di level 4.
Kemudian 14 kabupaten/kota berada di level 3. Dan satu kabupaten berada di level 2 yaitu Kabupaten Tasikmalaya.
Setiawan juga melaporkan tingkat kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat periode 9 Agustus 2021. Menurutnya, terjadi penurunan 1.07% dari minggu sebelumnya.
“Kami melaporkan, kasus aktif saat ini turun 1.07%. Tingkat kesembuhan naik 1.06%. Dan tingkat kematian naik 0.01%,” paparnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk tingkat kepatuhan memakai masker 87.37% dan untuk kepatuhan jaga jarak 83.51%.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pendataan dilakukan dengan baik dan akurat.
Dalam minggu ini, pihaknya akan membersihkan data-data kasus aktif Covid-19 dan vaksinasi.
“Terkait data, minggu ini kita bersih-bersih data. Saya minta kabupaten/kota untuk menghitung ulang. Dan masing-masing tolong di clear-kan dengan baik data kasus aktif. Data vaksin dan lainnya,” tegasnya.