REGIONAL, TASIKMALAYA: Kasus baru Virus Covid-19 di Kecamatan Ciawi terus meningkat tajam. Alhasil, melonjaknya kasus baru ini akan berpengaruh kepada Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Medis serta Fasilitas Kesehatan.
Oleh karena itu, seluruh elemen Masyarakat harus bisa mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) seiring mulai diberlakukannya kebijakan New Normal oleh Pemerintah.
Berdasarkan data yang dihimpun SAKATA.ID, jumlah kasus yang terpapar positif Covid-19 di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya mencapai 28 Kasus serta 5 Kasus Kematian.
Kepala UPTD Puskesmas DPT Ciawi, Asep Rudi membenarkan hal tersebut, menurutnya, akibat dari meningkatnya kasus baru covid-19 ini seluruh Tenaga Medis harus kerja extra, supaya kasus positif yang telah menimpa Warga dapat segera teratasi.
“Tenaga Medis harus kerja extra untuk segera menangani Warga yang Positif. Tentunya, kinerja ini harus ada peran aktif dari Lintas Sektoral dan peran serta Masyarakat dalam meminimalisir penularan Virus,” kata Asep, Sabtu (28/11).
Hingga saat ini, sambung Ia, ada penambahan kasus sebanyak dua orang, yakni, pasangan Suami Istri dengan kondisi keduanya Tuna Netra yang dicurigai telah terpapar Covid-19.
“Kasus baru saat ini adalah pasangan Suami Istri Tuna Netra yang diduga telah terpapar Virus,” ujarnya.
Lonjakan Kasus Covi-19 Kurang Direspon
Lonjakan kasus tersebut sudah dilaporkan kepada Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, guna penanganan lebih lanjut.
Ia mengaku, penyerahan data tersebut belum direspon dengan cepat oleh Gugus Tugas Kabupaten maupun dari Tim Gerak Cepat Kecamatan Ciawi.
“Memang benar belum ada respon, padahal laporan ini menjadi sebuah bukti bahwa kasus baru terus meningkat. Saya mengharapkan ada perhatian dan petunjuk untuk melakukan langkah penanganannya,” ucapnya.
Asep menilai, jika melihat jumlah kasus positif dan jumlah kematian Pasien Covid, Kecamatan Ciawi harus masuk ke dalam Zona Hitam. Dikarenakan jumlah kasus tersebut meningkat dalam waktu sepekan ini.
Ia berharap, semua Lintas Sektoral harus ikut berperan aktif dalam penanggulangan kasus ini. Seperti halnya, ada dua Pasien reaktif, otomatis harus ada penanganan serta pengawasan ketat saat menunggu hasil Swab keluar.
“Seharusnya seperti itu, semua Lintas Sektoral ikut andil di dalamnya. Kan Pasien yang reaktif harus isolasi mandiri, tentu harus ada pengawasan ketat terutama dari Pemerintah setempat,” harapnya.