Regional, Ciamis: Kemarau melanda Kabupaten Ciamis selama lebih sebulan, kondisi ini membuat tiga desa yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda di wilayah Ciamis alami kekeringan.
Ketiga wilayah tersebut yaitu Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, dan Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog.
Kekeringan telah memberikan dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari warga di Kabupaten Ciamis.
Mereka harus menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih untuk minum, memasak, dan mandi.
Selain itu, sektor pertanian juga terdampak serius karena tanaman menjadi layu akibat kurangnya pasokan air.
Atas keadaan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis telah mengambil tindakan cepat dengan mencarikan sumber air bersih.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis Dadang Darmawan mengaku pihaknya tengah mencari sumber air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk di tiga desa tersebut.
Dia menjelaskan bahwa kekeringan yang terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Ciamis ini diakibatkan oleh kemarau sejak sebulan lalu.
“Untuk menangani kesulitan warga di sana, dalam memenuhi kebutuhan air bersih, pihak BPBD mencari titik-titik air untuk dibuatkan sumber mata air. Agar keperluan masyarakat itu segera terpenuhi,” kata Dadang kepada wartawan pada Kamis (31/8/2023).
Ia menuturkan, dalam pencarian sumber mata air tersebut pihaknya bakal bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Supaya sumber mata air yang dibuat layak untuk dikonsumsi masyarakat.
“Apakah sumber mata air yang akan kami buat itu layak atau tidak untuk dikonsumsi warga. Karena percuma kan, jika nanti air melimpah, tapi tidak layak untuk konsumsi. Karena itu kami akan bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan,” kata dia.
Ia bsrharap, dengan langkah-langkah cepat dan dukungan bersama, diharapkan krisis air di tiga desa di Kabupaten Ciamis ini dapat segera diatasi.
Situasi darurat kekeringan di Ciamis ini adalah peringatan penting akan kerentanan kita terhadap perubahan iklim dan perlunya langkah-langkah adaptasi yang lebih kuat.
Dengan kolaborasi dan upaya bersama, diharapkan wilayah ini dapat pulih dari krisis air dan menjadi lebih tahan terhadap tantangan sejenis di masa depan.