Kesehatan Hewan Kurban Dijamin Disnakkan Ciamis Jelang Idul Adha

Hewan Kurban
Kepala Disnakkan Ciamis, Giyatno, Periksa Hewan Kurban/SAKATA.ID

Regional, CIAMIS: Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis melakukan pemeriksaan antemortem terhadap hewan kurban di Gunjal Ganjil Farm Family, Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (6/6/2024).

Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Bacaan Lainnya

Kepala Disnakkan Ciamis, Giyatno, menjelaskan bahwa pemeriksaan antemortem ini adalah bagian dari tugas fungsional dinas untuk menjamin kesehatan hewan kurban.

“Dalam hal ini, secara tupoksi, kami harus menjamin kesehatan hewan yang akan menjadi hewan kurban,” kata Giyatno.

Ia menjelaskan bahwa tim kesehatan hewan melaksanakan kegiatan antemortem yang sebenarnya sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu di setiap UPTD di Kabupaten Ciamis. Pemeriksaan ini akan terus dilakukan hingga Hari Raya Idul Adha nanti.

Selain pemeriksaan antemortem, tim kesehatan hewan juga akan melakukan pemeriksaan postmortem pada hari H untuk memastikan daging yang dihasilkan higienis dan sesuai dengan standar pengelolaan.

Hingga saat ini, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 554 ekor sapi yang diperiksa, sebanyak 429 ekor sapi lolos sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian Nomor 114 Tahun 2014 tentang hewan kurban.

Rinciannya adalah 370 ekor sapi, 26 ekor domba, dan 33 ekor kambing yang telah dinyatakan layak sebagai hewan kurban.

“Kami juga sudah menyerahkan sertifikat yang berupa keterangan kesehatan hewan untuk Idul Adha kepada pemilik hewan,” tambah Giyatno.

Sementara itu, Nurdin Ali, pemilik Gunjal Ganjil Farm Family, menyampaikan apresiasinya terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh Disnakan Ciamis.

“Setiap tahun, jelang hari raya Idul Adha, tim kesehatan hewan dari Disnakan Ciamis selalu melakukan pemeriksaan di kandang kami. Alhamdulillah, sapi-sapi kami selalu dinyatakan sehat dan layak dijual,” ujarnya.

Namun, Nurdin juga mengungkapkan bahwa penjualan sapi tahun ini mengalami penurunan hampir 30 persen.

“Penurunan ini disebabkan oleh kondisi perekonomian dan perubahan harga jual sapi. Meskipun demikian, kami tetap optimis bahwa dalam kurun waktu 10 hari ke depan, semua sapi kami bisa terjual habis,” pungkas Nurdin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *