Politika, GARUT: Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar, serap aspirasi dari reses perdananya dengan mengunjungi daerah pemilihannya, yakni Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi sebagian besar wilayah Garut Selatan (Garsel).
Kegiatan reses yang berlangsung pada Rabu (16/10/2024) ini diadakan di GOR Desa Sirnabakti, Kecamatan Pameungpeuk. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi Aris untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat setempat.
Dalam reses yang dijadwalkan berlangsung hingga 22 Oktober 2024, Aris menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat, khususnya terkait isu-isu yang mendesak di wilayah Garut Selatan.
“Ini adalah Reses perdana saya sebagai Ketua DPRD Garut dan melakukan Kegiatan di Desa Sirnabakti, Kacamatan Pameungpeuk,” ujarnya.
Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam reses kali ini adalah permasalahan yang dihadapi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Sejumlah warga yang hadir di reses tersebut menyampaikan keluhan terkait sulitnya akses permodalan bagi UMKM.
Sebagian besar warga di wilayah tersebut bergantung pada usaha rumahan atau UMKM sebagai sumber penghidupan mereka.
Namun, mereka menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses ke permodalan, yang sangat diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka.
Aris Munandar merespons keluhan ini dengan penuh perhatian, dan menegaskan bahwa aspirasi tersebut akan menjadi rujukan bagi dirinya dalam menyampaikan kebutuhan masyarakat kepada pemerintah.
Dia menilai, aspirasi terkait permodalan UMKM ini sangat penting. Pihaknya akan berupaya memperjuangkan agar akses permodalan bagi pelaku UMKM lebih mudah dan merata.
“Aspirasi ini akan menjadi rujukan buat saya bahwa persoalan UMKM terkait susahnya akses permodalan harus mendapat perhatian penting Pemerintah,” tegas dia.
Ketua DPRD Garut Serap Aspirasi, Warga Sampaikan Isu Pertanian dan Infrastruktur
Selain masalah permodalan UMKM, beberapa aspirasi lain yang muncul dari masyarakat Garsel adalah terkait kuota pupuk bersubsidi untuk para petani.
Menurut warga, kuota pupuk yang disediakan saat ini masih sangat terbatas dan dirasa belum mencerminkan keberpihakan terhadap petani kecil.
Hal ini menjadi keluhan yang sering muncul, mengingat sektor pertanian menjadi salah satu sektor utama perekonomian di Garut Selatan.
Selain itu, warga juga mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan lingkungan yang masih memerlukan perhatian serius.
Banyak jalan di wilayah pedesaan yang belum diperbaiki dengan baik, sehingga menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat sehari-hari.
Aris menegaskan bahwa semua aspirasi ini akan menjadi bahan penting dalam penyusunan program-program legislasi ke depan.
“Aspirasi warga Garsel akan menjadi rujukan saya dalam memperjuangkannya di dewan,” pungkasnya.