Internasional, SAKATA.ID: Seorang anak buah kapal atau ABK asal Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Santo kabur dari kapal China.
Caranya cukup heroik, ia meloncat ke laut dan berenang sejauh satu kilometer mencapai ke pelabuhan.
Pada akhirnya, ia tiba di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oman di Muscat.
Cerita tentang Santo, seorang pekerja di sebuah kapal milik China ini disampaokan CNNIndonesia. Ia yang kabur karena diskriminasi di dalam Kapal.
Santo mengungkapkan, kabur dari kapal China dengan cara berenang sejauh satu kilometer di laut bersama rekannya ABK asal Indonesia, Kurniadi, sampai di pelabuhan.
Mereka melarikan diri sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Hingga akhirnya sampai pelabuhan di wilayah Muscat, Oman.
“Kami loncat dari kapal kami,” kata Santo.
Kemudian mereka ke pelabuhan, di sana mereka sempat menginap satu malam. Besok paginya Santo dan kawannya naik taksi mencari lokasi kantor KBRI.
Persiapan Sebelum Kabur dari Kapal China
Santo mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum terjun ke lautan. Dia membereskan bajunya, kemudian mengajak temannya untuk mendatangi KBRI.
Menurutnya, saat terjun ke laut ia sudah siap dengan segala konsekuensinya.
Ia mengungkap alasan untuk kabur dari kapal China. Bahwa mereka nekat kabur dan berenang satu kilometer di laut lantaran ingin pulang ke Indonesia, yang masih belum disetujui oleh agen penyalur ke kapal China itu.
Padahal, dia sudah mengabari ingin pulang ke Indonesia ke pihak kantor dari bulan Juli. Namun sampai Agustus belum ada respons.
Ia terikat kontrak dua tahun di perusahaan kapal China. Tetapi Santo ingin berhenti jadi ABK di sana. Meskipun baru bekerja selama delapan bulan.
Sebelumnya, melalui rilis resmi KBRI Oman, Santo dan Kurnaidi mengungkap bahwa pihaknya merasa diperlakukan secara diskriminatif di kapal China itu.
Mereka juga disebut menerima gaji di bawah standar minimum pekerja di Oman.
Diterangkan juga bahwa ABK asal Indonesia hanya boleh makan nasi dan sayur, sehari-harinya. Jenis makanan yang mereka makan pun dibatasi jenisnya.
Sementara ABK asal China berbeda. Mereka dapat makan daging dan lauk-pauknya lebih bervariasi.
Bahlan yang lebih menyedihlan, untuk mandi saja, ABK Indonesia hanya boleh memakai air berasal dari Air Conditioner.
Apabila mereka ketahuan mandi dengan air tawar, akan dimarahi habis-habisan.
Kabar dari KBRI Oman, salah satu ABK WNI itu bercerita sempat menderita sakit saat melaut. Tetapi tidak segera mendapat perawatan yang memadai dari pihak kapal.
Hingga pada akhirnya mereka bertekad untuk kabur dari kapal China itu dengan cara berenang sejauh satu kilometer ke pelabuhan.