Regional, CIAMIS, Sakata.id:- Pengadaan peralatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Dinas Pendidikan Ciamis yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 dievaluasi Komisi D DPRD Ciamis, dalam rapat kerja yang digelar di Ruang Banmus DPRD Ciamis, Senin (11/07/2022).
Rapat Kerja Komisi D yang digelar tertutup tersebut, mengundang Kepala Dinas Pendidikan, PPK, PPTK, dan pihak penyedia barang. Namun kendati diundang, pihak penyedia barang tidak dihadirkan Dinas Pendidikan pada rapat kerja Komisi D DPRD Ciamis. Rapat tersebut dihadiri Kepala Bidang SD Disdik Ciamis Uned Setiawann yang juga sebagai PPK.
Pimpinan Rapat Komisi D DPRD Ciamis Wagino Toyib,mengatakan, ada beberapa pertimbangan rapat kerja tersebut digelar tertutup. Wagino juga menyebut Kepala Dinas Pendidikan Ciamis tidak hadir karena sedang mengikuti Diklat Kepemimpinan, dan kaitan penyedia barang atau PT My Icon Tecnologi, tidak dihadirkan oleh Dinas Pendidikan.
“Kepala Dinas tidak hadir kami maklumi, penyedia tidak hadir, itu hak Dinas Pendidikan, bisa menghadirkan bisa tidak. Ini kan sekadar rapat evaluasi, kita hanya bertanya beberapa hal terkait progress pengadaan TIK ini sudah sampai mana, dan beberapa hal teknis, yang datang Kabid yang kebetulan juga sebagai PPK,” kata Wagino.
Komisi D DPRD Ciamis menggelar rapat terkait pengadaan peralatan TIK DAK 2022 di Dinas Pendidikan bukan tanpa dasar, pasalnya pihak penyedia barang hingga Minggu kedua bulan Juli, belum juga melaksanakan distribusi.
“Tadi juga ditanyakan itu, kenapa kok belum ada pengiriman ?, PPK menjawab, masih ada waktu sampai Agustus. Ya kita tunggu saja, karena masih ada waktu. Kita tidak bisa berandai-andai, waktunya belum habis. Terkait hal-hal teknis juga kita tanyakan, tapi hal-hal teknis jugakan itu urusan PPK,” kata Wagino kepada wartawan.
Cek Gudang Penyedia
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Ciamis Syarif Sutiarsa mengatakan, untuk lebih meyakinkan ketersediaan barang peralatan TIK, jika perlu Komisi D bersama wartawan mengecek langsung ke gudang penyedia barang.
“Untuk lebih memastikan, kita agendakan saja ramai-ramai ke sana, ke gudangnya, apakah readystock atau tidak, wartawan ikut,” kata Syarif.**