Regional, TASIKMALAYA: Kota Tasik ditetapkan sebagai daerah dengan status Zona Merah, atau risiko tinggi penyebaran COVID-19.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya Aslim meminta Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 bekerja ekstra dalam melakukan edukasi ke masyarakat akan pentingan protokol kesehatan (Prokes).
Apalagi, kata Aslim, menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H pusat pertokoan di Kota Santri ini penuh sesak para pengunjung yang berbelanja untuk kebutuhan lebaran.
Aslim mengajak masyarakat memakai masker. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Serta
membatasi mobilisasi dan interaksi (5M).
“Jelang hari raya Idul Fitri Kota Tasik jadi zona merah. Ini untuk yang kedua kalinya. Hal tersebut memang tidak diharapkan tetapi pada kenyataannya terjadi. Dan memang harus dihadapi,” katanya, Senin (10/5/2021).
Maka dari itu, ia menghimbau Satgas COVID-19 bergerak secara masif melakukan edukasi.
“Protokol kesehatan harus benar dipahami oleh masyarakat. Semua itu bisa berhasil apabila terjalinnya kerjasama yang baik dari berbagai elemen masyarakat,” jelasnya.
Aslim menegaskan, harus membangun komitmen dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh pemuda, ketua RT/RW. Yakni dalam menyentuh hati masyarakat. Sehingga disiplin Prokes menjadi kebutuhan sehari-hari.
“Semua itu memang tidak mudah dilakukan oleh masyarakat. Terlebih pada kondisi menjelang hari raya lebaran seperti ini. Dan yang jadi kebiasaan yaitu belanja walau harus berdesak-desakan tanpa mengindahkan Prokes,” ujarnya.
Tentu itu menjadi masalah. Dengan demikian, kata Aslim, berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya hadir dengan menerapkan regulasi di pusat perbelanjaan. Sehingga tetap mengindahkan 5 M dan Prokes.
“Kita bisa lihat secara kasat mata. Di tempat-tempat perbelanjaan penuh sesak walau Kota Tasik zona merah. Harus ada regulasi sehingga pengunjung dan pemilik mall atau toko menerapkan Prokes,” tegas dia.
Pemerintah, katanya, harus hadir di tengah mereka.
Masyarakat pun, ungkanya, diminta untuk selalu berdoa kepada Tuhan yang maha esa supaya wabah COVID-19 cepat berlalu sehingga semua bisa beraktifitas seperti biasa.
“Selain menerapkan Prokes. Sebagai ikhtiar lahir juga senantiasa memohon kepada Allah SWT. Semoga Pandemi ini segera berakhir,” ujarnya.
Tak Cukup Prokes, Harus Tingkatkan Keimanan
Aslim mengingatkan, di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, ia mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk lebih meningkatkan keimanan serta ketakwaan terhadap yang maha kuasa.
“Jadi tidak cukup menerapkan Prokes saja. Tetapi kita harus selalu dekat dengan yang maha kuasa, Allah SWT, Insha Allah doa kita di bulan suci ini di kabul,” tegas politisi Partai Gerindra ini.
Intinya, lanjut dia, Pemerintah harus lebih mengantisifasi jangan sampai zona merah terus terulang kembali di Kota Tasikmalaya.
“Satgas COVID-19 harus lebih bekerja, jangan sampai kendor. Ini yang kedua kali zona merah. Berarti harus ada yang dievaluasi,” pungkasnya.