REGIONAL, TASIKMALAYA: Setelah cukup lama berada di zona kuning atau resiko rendah penyebaran covid-19. Kini, Kota Tasikmalaya kembali memasuki zona merah.
Pasalnya, beberapa pekan terakhir ini angka pasien yang telah terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kluster baru yang terkonfirmasi virus covid-19 penyumbang cukup besar di Kota Tasikmalaya adalah kluster Pondok Pesantren.
Berdasarkan data yang dihimpun SAKATA.ID dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, pada hari Selasa (23/2) kemarin terdapat 4.105 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian sebanyak 3.357 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara itu, 667 orang masih menjalani isolasi, dan 71 orang lainnya meninggal dunia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya Asep Hendra, saat berada di rumah sakit sentralistik, Rabu (24/2/2021).
Pihaknya mengaku mendapat kabar peningkatan status zonasi itu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Status itu diberikan berdasarkan hasil evaluasi.
Klaster Pesantren Pemicu Peningkatan Status Zonasi
Menurutnya, kemunculan klaster pesantren yang terjadi beberapa waktu lalu, menjadi pemicu peningkatan status zonasi khususnya di Kota Tasikmalaya.
“Minggu lalu kita sempat masuk zona kuning. Sekarang hasil evaluasi terakhir, kita masuk zona merah secara keseluruhan,” ujarnya.
Jika dilakukan pemetaan secara kewilayahan, mayoritas kelurahan di Kota Tasikmalaya masuk ke dalam zona hijau dan zona kuning.
“Kelurahan yang masuk zona merah hanya Kelurahan Nagarasari, merupakan lokasi pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19,” terangnya.
Asep menambahkan, selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro, penambahan kasus di Kota Tasikmalaya dapat terkendali.
“Penambahan kasus harian berkisar antara 20-30 kasus,” imbuhnya.
Namun, beberapa waktu lalu terdapat penambahan ratusan kasus dari klaster pesantren. Setidaknya, terdapat 389 kasus dari klaster pesantren itu.
Dikarenakan, peningkatan status zonasi Kota Tasikmalaya disebabkan oleh munculnya klaster pesantren.
“Saya yakin, pekan depan kita juga turun lagi. Karena klaster pesantren juga sudah pada sembuh,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengakui bahwa Kota Tasikmalaya kembali manjadi zona merah terkonfirmasi covid-19.
“Iya, sekarang ini kembali menjadi zona merah terpapar virus corona,” singkatnya.