Regional, CIAMIS : Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Ciamis tetap kreatif meski dalam masa pandemi.
Sebagai salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang, biasanya dengan mengoleksi dan merawat tanaman hias.
Saat ini, kegiatan itu menjadi favorit banyak orang. Salah satu alasannya karena banyaknya waktu yang dihabiskan untuk di rumah saja.
Mengingat masih adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menjadi salah satu faktor yang bikin hobi bertanam tanaman hias kembali populer.
Selain sebagai hiasan rumah, yang mempercantik tampilan tempat tinggal, tanaman hias juga dapat membuat rumah jadi adem dan asri.
Sejumlah tanaman hias pun kerap dipilih ibu-ibu. Guna menyegarkan suasana rumah.
Bagi Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Kabupaten Ciamis hal tersebut menjadi peluang meningkatkan Kewirausahaan Sosial Produktif.
Koordinator PPKH Kabupaten Ciamis Indra Maulana menjelaskan program ini menjadi target yang mesti tercapai pada tahun 2021.
Setiap bulan, kata dia, Pendamping Sosial PKH melaksanakan pertemuan kelompok atau disebut juga Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) di wilayah desa dampingannya masing-masing.
Di dalam pertemuan tersebut selain menyampaikan materi P2K2, pendamping juga melakukan kegiatan inovasi untuk pemberdayaan sosial kelompok.
Salah satunya di Kelompok Sindangsari 1 Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi. Pendamping bersama ibu-ibu KPM PKH Ciamis membuat kerajinan keterampilan tangan (Handycraft) Bunga.
Mereka memanfaatkan limbah kain berbahan tipis sepeti kain puring dan perca untuk dijadikan tanaman hias.
“Dri bahan limbah kain berbahan tipis seperti kain puring, kain perca da kain stoking lengan yang biasa ibu-ibu gunakan sebagai manset tangan,” kata Indra.
Kegiatan pemberdayaan handycraft yang dilakukan oleh Pendamping ini memiliki konsep dalam kewirausahaan sosial. Yakni, Amati-Tiru dan Modifikasi (disingkat ATM).
Konsep tersebut, ujar Indra, ia tularkan kembali ke setiap KPM dampingan desa lainnya.
“Seperti di Dusun Mekarsari, Desa Pasirlawang kelompok kerajinan keterampilan tangan membuat tas, dompet dari bahan dasar kardus bekas,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Indra, di Dusun Ciawitali dan Dusun Tangkeban, Desa Purwadadi membuat keterampilan merajut tas dompet dari benang rajut.
Di sana juga KPM melatih diri agar pandai mengukir kayu.
“Semua kegiatan konsep berbahan dasar dari limbah yang ada di sekitar lingkungan para ibu-ibu KPM,” katanya.
Dia menjelaskan, para pendamping PKH selalu berpikir bagaimana caranya para ibu KPM PKH Ciamis memiliki tambahan penghasilan.
Terlebih saat ini dalam masa Pandemi COVID-19. Dimana semua aspek tatanan kehidupan terdampak.
Rencananya, jelas Indra, pemasaran hasil karya KPM PKH tersebut akan dipasarkan di PKH Shop & PKH Online.
Karena saat ini PPKH Kabupaten Ciamis telah membentuk tim kreatif untuk pemberdayaan kewirausahaan sosial.
Semua berharap, kata Indra, pandemi di negeri ini cepat berlalu.
“Semoga Allah SWT selalu memberikan segala kemudahan dalam segala hal di tahun sulit ini,” ujarnya.
“Kami bisa tetap mengabdi di tengah pandemi untuk kesejahteraan sosial masyarakat,” tegasnya.