Peluang NFT Dijadikan Alat Suap oleh Pejabat

Kriminal, SAKATA.ID: Sebuah tweet berantai atau thread dibuat seorang warganet yang menjelaskan tentang peluang Non-fungible Token atau NFT dijadikan alat suap.

Warganet yang membuat utas tersebut adalah akun Twitter @AndreasMarbun_ diketahui dia juga merupakan seorang peneliti hukum Pidana.

Bacaan Lainnya

Akhir-akhir ini ramai dengan seorang laki-laki bernama Sultan Gustaf Al Ghozali, dia sukses meraup untung Rp1,5 miliar dari penjualan foto-foto selfie-nya yang berbentuk NFT.

Menurut akun @AndreasMarbun_, enaknya NFT apabila dipakai seorang pejabat untuk menerima suap. Si pejabat tersebut tinggal menjual foto secara asal-asalan.

Apalagi, katanya, setiap barang yang dijual NFT tidak ada standar harganya. Sehingga NFT ini berpeluang untuk dijadikan alat suap oleh pejabat.

“Enak juga nih NFT. Kalo dipake pejabat yang memang sedari awal berniat untuk mau nerima uang suap.. tinggal jual aja foto asal2an, lalu kasih tau ke penyuap untuk ngebeli NFT-nya si pejabat.. dapet duit deh.. barang-barang yang dijual NFT ga ada Standar Hargnya pula..,” tulis dia.

Ia mengungkapkan, adanya NFT itu menjadi eplajarn bagi masyarakat. Suatu tindak pidana suap, kata dia, bukan bagaimana uang berpindah dari satu pihak ke pihak lain.

Namun, bagaimana cara membuktikannya kalau perbuatan pejabat secara melawan hukum dapat menguntungkan pihak lain karena suatu imbalan.

“ini pelajaran bagi masyarakat.. bahwa yg terpenting dari suatu tindak pidana suap itu bukanlah bagaimana cara uang berpindah dri satu pihak ke pihak yg lain.. tetapi bagaimana cara membuktikan bahwa perbuatan pejabat X secara melawan hukum menguntungkan si Y krena suatu imbalan,” lanjut dia.

Maka dari itu, dia lanjut menjelaskan, yang perlu dibuktikan itu adalag adanya ‘meetibg of mind’ antara pajabat X, misalnya, dengan si Y untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan yang bertenangan dengan hukum.

“Kalau gak ada ‘meeting of mind’ ini, yaa perpindahan duit hanya bisa dianggap sebagai suatu gratifikasi,” beber dia.

Warganet lainnya berkomentar bahwa sedari dulu perilaku cuci uang itu sudah digunakan dengan menggunakan lelang lukisan.

Akun AndreasMarbun_ itu pun mwnjawabnya bahwa sepengetahuan dia hal itu tentu saja benar. Namun kalau lukisan masih banyak kasus yang ketahuan dan terjerat. Lantaran harga wajar sebuah lukisan bisa diukur oleh appraisal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *