Bisnis, TASIKMALAYA: Guna memberdayakan masyarakat di Kota Tasikmalaya, sudah dua tahun ini warga Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang mempunyai bank sampah.
Bank sampah tersebut bernama Cikalang Mandiri. Dan sudah punya pengelolaan berbasis tabungan yang bisa menghasilkan lebih dari 50 kilogram sampah layak daur ulang perminggu.
Wina Widiawati, salah satu penggiat Bank Sampah Cikalang Mandiri menuturkan, sedikitnya ada 20 perempuan berbagai usia ikut andil dalam tabungan bank sampah.
Ia menegaskan, tujuan pengelolaan bank sampah sendiri ada aspek ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Juga aspek pengelolaan lingkungan hidup menjadi hal yang paling pokok terhadap gerakannya.
“Aspek ekonomis tentu ada. Aspek pemberdayaan masyarakat pasti kami pun melakukannya. Yang terpenting dari segalanya adalah penyadaran dan penguatan pengelolaan lingkungan hidup menjadi target utama kelompok kami,” ungkap aktivis perempuan tersebut.
Wiwin berharap, ada kesadaran kolektif dari seluruh masyarakat Kelurahan Cikalang untuk bersama-sama berproses dalam pengelolaan sampah.
Artinya, tegas dia bahwa memulai gerakan ini harus dari sampah-sampah rumah tangga di Kelurahan Cikalang. Pemilahan sampah terlebih dahulu mulai dari rumah.
Sementara untuk Pemerintah Kota Tasikmalaya, Wiwin berharap, ada semacam stimulus. Baik berupa modal kerja, maupun fasilitas lainnya.
Misalnya, ungkap dia, Bank Sampah Cikalang Mamdiri saat ini membutuhkan roda dan kantong kresek besar yang akan dibagikan ke rumah-rumah warga.
Sehingga warga dapat memilah sampahnya secara langsung di rumahnya masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya H Deni Diyana menuturkan, dirinya sangat memberi apresiasi kegiatan Bank Sampah Cikalang Mandiri.
Ke depan, ia juga berjanji akan memprioritaskan kebutuhan pengelolaannya selama slot anggaran pemerintah memungkinkan.
“Apapun yang dilakukan masyarakat, terhadap pengelolaan sampah. Kami pasti berfikir keras. Untuk membantu dari aspek pengelolaannya, ” ujar dia.