Internasional, SAKATA.ID: Virus Corona yang menjadi penyebab Covid-19 telah mengakibatkan pandemi hingga lebih dari 4 juta warga dunia meninggal karenanya.
Pada 8 Juli 2021, Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat (AS) mencatat data tersebut.
Bahwa, ada tiga negara yang menyumbang lebih dari sepertiga angka kematian global ini.
Yakni, AS yang tertinggi. Data Johms Hopkins kematian di AS mencapai 606.000 jiwa. Atau 15 persen. Disusul Brasil dan India.
Pada Kamis pekan lalu, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa pandemi masih jauh dari selesai.
Apalagi, kata dia, dengan adanya varian delta yang lebih menular dan mematikan dari yang sebelumnya.
Adanya varian-varian baru bahkan akan menurunkan efektivitas dari vaksin. Maka dari itu, Antonio sangat memperingatkan warga dunia untuk lebih waspada dengan munculnya varian delta.
Ia mengungkapkan, vaksin menawarkan secercah harapan. Hanya saja, sebagian besar dunia masih dalam bayang-bayang Covid-19. Virus Corona ini, tegas dia, melampaui distribusi vaksin.
Menurutnya, adanya vaksin dapat menurunkan kasus kematian di sejumlah negara di Amerika Serikat dan Eropa.
Tapi sebaliknya, untuk negara berkembang seperti Indonesia, yang masih bergulat dengan kenaikan kasus corona.
Sementara saat ini, Virus Corona berkembang menjadi varian delta. Dinilai lebih berbahaya dan menyumbang kenaikan kasus kematia warga dunia.
Seperti di Amerika Serikat, varian Delta menyebabkan setengah dari kasus corona.
Karena itu, PBB mendorong produksi vaksin Corona ditingkatkan. Hal ini guna memastikan distribusi yang adil. Serta untuk mengatasi keraguan terhadap efektivitas vaksin.