Nasional, CIAMIS, Sakata.id:- Anggota Komisi IV DPR RI Ir. Herry Dermawan mengatakan, penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah melanda di 18 provinsi di Indonesia. Kendati tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan memberikan vaksin PMK.
Namun, Herry mengingatkan, pecengahan virus PMK, akan tidak optimal jika dilakukan vaksinasi mandiri, dimana peternak membeli vaksin PMK sendiri dan membiayai vaksinasi sendiri.
Sebab kata Herry, kebanyakan virus PMK ini melanda pada sapi milik peternak kecil yang hanya memiliki satu atau lima sapi. Peternak kecil, akan sulit digerakkan untuk melakukan vaksinasi mandiri.
“Yang dirugikan oleh PMK itu peternak kecil, peternak rakyat, yang puya dua sampai lima sapi. Pencegahan PMK idelanya bukan dengan vaksinasi mandiri, kalau petani suruh beli vaksin sendiri akan lambat. Pemerintah harus sediakan vaksin, vaksinasi harus dilakukan pemerintah, “ kata Herry Demawan di Ciamis, Jawa Barat, Senin ( 20/1).
Kesadaran peternak kecil terhadap pencegahan PMK masih sangat rendah, oleh karenanya vaksinasi mandiri akan mendapatkan kendala.
Sebenarnya kata Herry, Indonesia sudah merdeka dari PMK lebih dari 30 tahun, tetapi virus ini kembali mewabah. Virus PMK tidak menular pada manusia, namun virus yang dibawa manusia dari kandang ke kandang bisa menular ke hewan kandang berikutnya.
Selain vaksinasi, Dinas Peternakan di berbagai daerah juga harus memberikan pemahaman tentang kebersihan kandang, dan pola pakan. Kandang yang bersih, makanan yang sehat bagi hewan, akan membuat hewan lebih kuat imunnya, dan tempatnya terbebas dari virus dan bakteri.
Herry menyebut, daging hewan yang mengidap PMK, masih aman dikonsumi asal tidak mengkonsumsi bagian kaki dan mulut atau kepala hewan.*