SAKATA.ID: Memberi makan kucing liar di jalan ternyata memiliki hikmah untuk pemberinya dunia dan akhirat. Kucing juga makhluk Allah yang tanpa kita tehui dia mungkin saja berdoa untuk siapa saja yang memberinya makan.
Kenapa kucing berkeliaran di jalan ? dia sedang mencari makan, sedang mencari tuan yang baik. Jadi tidak heran, jika ada kucing sering masuk ke rumah padahal yang punya rumah tidak punya kucing peliharaan.
Bahkan bisa jadi kucing tak bertuan itu berkali-kali masuk dan tidur di rumah kita. Itu pertanda kucing sudah mendapatkan tempat terbaiknya, karena di rumah kita selalu ada makanan sisa buat dia makan.
Dengan makanan sisa saja kucing sudah senang dan dia berdoa untuk kita, karena kita sudah mau berbagi dari makanan kita yang disisakan. Apalagi jika, kita memberinya makanan yang baru.
Kucing pada dasarnya adalah hewan rumahan. Seperti diterangkan dalam sebuah hadits At Tirmidizi, Annasai, Daud dan Ibnu Majjah, “Kucing itu tidak najis dia binatang yang suka berkeliling di rumah (rumahan),”.
Kucing hewan yang tau etika, ketika pemilik rumah tidak menghendaki keberadaannya, kucing cenderung akan mencari tempat lain. Makanya sering kita lihat kucing tak bertuan berkeliaran di jalan, bahkan di pasar. Mereka tidak sekadar cari tempat, tetapi mencari makanan, dari sisa-sisa makanan manusia.
Karena itu, jika kita bisa memahami bahasa kucing, kita akan tahu bagaiamana kucing berterimakasih dan berdoa kepada pemberi makannya. Karena dia juga makhluk allah sama seperti manusia.
Didalam surat Al-an’am ayat 38 dijelaksan, “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
Bahkan seorang sufi Iraq bernama Shibli dalam ceritanya dia bermimpi jika dosanya terampuni karena hal kecil, karena telah menyelamatkan seekor kucing dari bahaya. Kaum sufi juga meyakini jika dengkuran kucing mempunyai irama menyerupai dzikir kalimat Allah SWT.
Kaum sufi mempercayai jika kucing selalu bertasbih dan berdo’a kepada tuannya atau kepada siapapun yang menyayanginya, yang memberi makan kepadanya.
Pengalaman Nyata Toni Ikhlas, Hikmah Memberi Makan Kucing
Hikmah dibalik memberi makan kucing liar, atau memeliharanya di rumah ini dirasakan secara langsung oleh Tony Ikhlas pencinta kucing liar Ciamis Jawa Barat.
Dia percaya, ada doa yang terlahir dari kucing yang disayangi. Bahkan dia juga meyakini jika menyayangi kucing akan membuka pintu rezeki, bahkan pengobat sakit.
“Saya pernah sakit tidak berobat. Saya berbicara kepada kucing-kucing di rumah saya. Cing, saya sedang sakit, doakan saya. Uang ini daripada untuk berobat, akan saya belikan makanan kalian,” kata Toni.
Tidak lama dari sana, sakit yang diderita Toni Ikhlas pun beranjak pulih. “Tidak lama saya sembuh. Nah, itu saya alami sendiri,” kata dia.
Itulah pula yang menjadi alasan kenapa di rumah Toni Iklhas terdapat 50 kucing liar yang dia selalu beri makan. Bahkan ada beberapa kucing yang setia menemani tidurnya.
Dari pengalamannya itu pula, saat ini kemana-mana Toni selalu membawa makanan kucing di motornya.
“Saya selalu bawa makanan kucing, kalau liat kucing di jalan, saya berhenti dan memberi mereka makan. Saya merasakan kenikmatan yang luar biasa,” kata Toni.
Toni pun mengkampanyekan memberi makan kucing liar dari mulut ke mulut ke rekan-rekannya. Bahkan dalam waktu dekat, dia ingin berkeliling bersama dengan gerakan memberi makan kucing liar.
“Target kita seperti di pasar, dan beberapa tempat lain, kita kasih makan kucing-kucing itu,” kata dia.
Dia juga sedang merencakan membuat selter atau penampungan kucing liar. Selter itu nanti bisa juga menjadi wahana edukasi dan rekreasi.
Hadis dan Ayat Hikmah dari Menyayangi Kucing dan Hewan Lainnya
Surat Al-an’am ayat 38:,
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
Memberi makan dan menolong kucing merupakan kebaikan bahkan dosa terampunii. “Seorang pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampri mati karena kehausan. Lalu wanita tersebut melepas sepatunya diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu) dengan perbuatannya itu dosanya diampuni,” (HR. Bukhori Muslim).
“Pada setiap sedekah keopada makhluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan mendapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh tumbuhan lalu dimakan oleh burung-burung, manusia, dan binatang maka baginya sebagai sedekah,” HR. Bukhori Muslim.
“Barang Siapa yang menyayangi meskipun pada hewan sembelihan, nicaya Allah akan merahmatinya di hari kiamat”, (HR.Bukhori Muslim).