Politika, CIAMIS: Gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ciamis 2024 semakin semakin mendekat, Herdiat Sunarya, sebagai mantan Bupati Ciamis, diprediksi sebagai calon potensial.
Namun, siapa yang akan mendampinginya sebagai calon Wakil Bupati masih menjadi pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan pengamat politik.
Bahkan, kini perhatian tertuju pada dinamika yang lebih menekankan pada pemilihan wakil ketimbang menentukan siapa yang akan menjadi rival utama Herdiat Sunarya.
Sebagian pengamat menilai, aroma Pilkada Ciamis 2024 ini bak Pemilihan Wakil Kepala Daerah (Pilwakada).
Herdiat sebagai petahana, dinilai memiliki popularitas paling tinggi. Kondisi ini membuat pasangannya pada periode sebelumnya, Yana D Putra, memilih untuk tetap mendampingi Herdiat daripada menjadi rivalnya.
Namun, beberapa nama selain Yana pun muncul sebagai kandidat potensial untuk menjadi pasangan Herdiat.
Wakil Ketua DPD Demokrat Jawa Barat, Sopwan Ismail pun tak menyangkal jika menjelang Pilkada Ciamis 2024 ini, perbincangan menakar calon wakil bupati lebih kencang ketimbang menakar siapa rival sang Petahana.
Sopwan juga mengungkapkan bahwa Yana D Putra disebut-sebut akan kembali mendampingi Herdiat dengan gerakan HY Jilid Dua.
“Selain Yana memiliki popularitas di atas rata-rata, juga elektabikitas yang cukup. Partainya memiliki modal tujuh kursi,” kata Sopwan.
Meskipun demikian, lanjut dia, Yana dihadapkan pada potensi saingan kuat, seperti Nanang Permana yang saat ini menjabat Ketua DPRD Ciamis dan memiliki modal politik yang signifikan.
Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Ciamis ia juga telah menginisiasi pembentukan koalisi 5 partai politik.
Menurut Sopwan, pemilik tagline ‘Segera’ ini adalah sosok politisi senior yang sulit mencari tandingannya di Ciamis.
Pasangan Calon Herdiat Sunarya di Kalangan Birokrat
Kemudian dari kalangan birokrat, muncul sosok Taufik Gumelar. Herdiat sendiri pernah menyinggung nama Taufik sebagai salah satu kandidat yang akan mendampinginya.
Taufik Gumelar dikenal sebagai salah satu Kepala Dinas yang paling menonjol di Ciamis. Sebagai kader langsung dan orang kepercayaan Herdiat Sunarya, Taufik telah menunjukkan kinerja yang cemerlang.
Putra mantan Sekda Ciamis ini sering disebut sebagai mentor Herdiat, memperkuat peluangnya untuk menjadi calon wakil bupati.
Selain kecerdasannya yang diakui banyak pihak, Taufik juga berperan penting dalam pencapaian Ciamis sebagai Kota Adipura Kencana, sebuah anugerah tertinggi dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup.
Perannya yang signifikan ini semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat kuat.
Namun, menilik dari sejarah dan rekam jejak, Taufik bukan satu-satunya orang kepercayaan Herdiat di jajaran Kepala Dinas.
Ada pula nama lain yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Ciamis, dikenal luas sebagai budayawan dan pegiat pariwisata daerah.
Sosok ini juga memiliki rekam jejak yang baik dalam mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata Ciamis, menambah daftar kandidat potensial yang dapat mendampingi Herdiat.
Dia adalah Budi Kurnia, seorang birokrat yang menjadi senior kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Ciamis. Ia juga merupakan mantan Ketua KNPI Ciamis. Tentu saja memiliki jejaring sampai tingkat grass root.
“Budi, menurut saya pemilik modal politik dan modal sosial yang kuat. Cocok untuk mendampingi Herdiat Sunarya di Pilkada Ciamis yang akan datang,” ujar Sopwan.
Kritik Dinamika Politik Pilkada Ciamis 2024
Sementara itu, politisi gaek Ciamis Ganjar M. Yusuf memberikan kritik tajam terhadap dinamika politik yang sedang berlangsung.
Ganjar menilai bahwa proses politik saat ini terlalu lamban dan minim keberanian, terutama dalam memunculkan calon-calon bupati yang akan menjadi rival Herdiat Sunarya.
Ia melihat, politisi saat ini terlalu banyak menunggu dan tidak ada yang berani muncul sebagai penantang serius bagi Herdiat. Seharusnya, tegas dia, elemen politik harus berani menampilkan nama-nama calon bupati yang bisa menjadi alternatif.
Menurut Ganjar, koalisi partai politik di Ciamis juga menghadapi jalan buntu. Hingga saat ini, belum ada deklarasi resmi mengenai koalisi yang akan menantang Herdiat di Pilkada mendatang.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan adanya ketakutan dan keraguan di kalangan partai-partai politik.
“Jangankan calon, koalisi saja belum ada yang jelas. Melawan Herdiat saja penuh ketakutan. Semua masih berbicara kemungkinan dan masih ragu-ragu. Menurut saya, harus ada dinamisasi politik yang lebih berani. Harus ada pembelajaran politik kepada publik dengan menawarkan banyak pilihan,” tegas Ganjar.
Ganjar juga menekankan pentingnya membuka ruang kompetisi yang sehat dan beragam. “Jangan dulu membuat frame bahwa tidak akan ada lawan. Itu justru pemikiran yang kerdil. Jangan dulu berpikir kalah menang, gas saja dulu,” pungkasnya.