Regional, CIAMIS: Sebuah kisah mengharukan muncul dari Desa Petirhilir, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, di mana seorang janda tua gigih dan tabah menghuni rumah rawan ambruk selama puluh tahun.
Kehidupan yang keras dan penuh tantangan, serta kondisi rumah yang hampir hancur menjadi saksi bisu perjuangannya yang menakjubkan.
Janda bernama Atmi (76) ini telah menghadapi kesulitan yang tak terhitung jumlahnya sejak ditinggal pergi oleh suaminya.
Nenek Atmi merupakan warga Dusun Sukaharja RT 01 RW 01. Sebagai seorang janda tua dengan keterbatasan sumber daya dan dukungan, ia tidak memiliki pilihan lain selain menghuni rumah yang semakin rawan ambruk itu.
Jika dilihat sekilas, memang rumah itu seperti yang kokoh. Padahal, apabila didekati rumah Nenek Atmi sangat memprihatinkan. Temboknya sudah retak-retak, plapon langit-langit rumahnya sudah pada jebol karena sering terguyur air hujan lantaran gentingnya banyak yang pecah.
Meskipun kondisi rumahnya tidak lagi layak huni, Ibu Atmi bertekad untuk bertahan di sana. Selama puluh tahun, ia hidup dengan keadaan yang tidak layak.
Ketabahan dan keteguhan hati yang luar biasa, Nenek Atmi dapat melawan segala rintangan yang ada.
Nenek Atmi tidak bisa berbuat banyak dengan keadaannya. Apalagi untuk memperbaiki atau membangun rumahnya. Dia hanyalah seorang janda jompo dan tidak mempunyai pekerjaan atau berpenghasilan.
Karenanya, ia tetap harus menghadapi tantangan yang tak terbayangkan. Atap yang bocor, dinding yang retak, dan lantai yang reyot menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya.
Janda usia tua di Kabupaten Ciamis ini juga hidup dalam ketakutan setiap kali hujan turun.
“Ya mau gimana lagi. Nenek juga terpaksa tinggal di sini. Walaupun selalu takut kalau malam. Apalagi jika terjadi hujan deras,” kata dia pada Sabtu (15/7/2023).
Nenek Atmi mengungkapkan, ia takut jika sewaktu-waktu rumah yang ditinggalinya ini ambruk saat tertidur lelap.
Beberapa hari yang lalu, ucap dia, rumahnya ini ambru di bagian atap dapurnya. Sampai saat ini belum juga diperbaiki karena Nenek Atmi tidak mempunyai biaya.
Kabar tentang kehidupan Nenek Atmi ini membuat warga sekitar tergerak dan memutuskan untuk beraksi.
Ketua RT 01 Dusun Sukaharja, Yadi menyampaikan, pihak pemerintahan setempat dan masyarakat akan melakukan gotong royong untuk membantu memperbaiki rumah Atmi.
Mereka akan bekerja sama sebelum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Menurut Yadi, kondisi Nenek Atmi ini juga akan dilaporkan ke Pemerintah sambil menunggu bantuan sekemampuan warga di sana.
“Warga kami akan bergotongroyong. Kami bakal membantu merehab rumah Nenek Atmi itu,” ungkap dia.