Regional, CIAMIS: Kisah mengharukan datang dari seorang warga Dusun Ciwahangan Desa/Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis bernama Kusmana.
Ia terpaksa tidur dalam gubuk sempit akibat kondisi ekonomi yang sulit. Kusmana adalah seorang duda. Sudah delapan tahun lalu istrinya meninggal dunia.
Saat ini Kusmana harus berjuang menghadapi kenyataan pahit setiap harinya karena tidak memiliki tempat tinggal layak.
Kehidupannya cukup memprihatinkan apalagi usia senja membuatnya sudah tak kuat lagi bekerja seperti dahulu.
Keterbatasan ekonomi membuat Kusmana tidak mampu membangun rumah atau membayar sewa rumah yang lebih layak untuk dihuni.
“Jangankan untuk membangun rumah, sekedar untuk makan sehari-hari pun dari pemberian orang lain,” ungkap dia pada Minggu (29/7/2023).
Dalam upaya bertahan hidup, dia terpaksa tinggal di gubug sederhana dari material terpencil di tepi perkotaan.
Namun, gubug tersebut hanya memiliki ukuran yang sangat sempit yakni sekitar 1,5 meter x 2 meter. Tentu saja, gubug ini tidak layak sebagai tempat tinggal jangka panjang.
Setiap malam, ia harus menghadapi kenyataan pahit tidur dalam kondisi yang sangat tidak nyaman.
Keterbatasan fasilitas dan kondisi lingkungan yang kurang higienis menjadi ancaman bagi kesehatan Kusmana.
“Saya sudah tinggal di gubuk ini, sekitar delapan tahun lalu, sejak istri saya meninggal dunia,” kata dia.
Meskipun dia sebenarnya memiliki anak yang sedang merantau mencari masa depan yang lebih baik.
“Memang, saya punya anak. Namun jarang pulang ke sini. Dia sedang merantau,” ujar dia.
Ia tetap memilih hidup menyendiri di sebuah petak sempit yang menyatu dengan Gasoli atau tempat pembuatan perkakas dari besi.
“Saya tidak mau merepotkan mereka (anaknya),” ujar dia.
Kisah warga Desa Baregbeg ini harus menjadi cerminan bahwa masih banyak warga yang hidup dalam kondisi sulit dan memprihatinkan di tengah kemajuan perkotaan.
Semoga ini dapat menginspirasi banyak orang untuk peduli dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, sehingga tidak ada lagi warga yang terpaksa tidur dalam gubug sempit akibat keterbatasan ekonomi.