Regional, Tasikmalaya: Ironis, dibalik jalan beraspal hotmix yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Ternyata ada jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa.
Jembatan yang terbuat dari pohon kelapa tersebut terlihat sangat mencolok karena berlokasi tidak jauh dari Kantor Desa Margasari.
Kepada sakata.id, Kepala Desa Margasari, Komarudin mengatakan bahwa jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa tersebut berada di jalan Kabupaten Tasikmalaya. Jadi, pihaknya tidak bisa membangunnya.
“Ini merupakan jalan Kabupaten Tasikmalaya, sudah beberapa kali jembatan ini ambruk, dan menurut informasi dari orang Dinas PU sedang diajukan ke Provinsi,” ungkap Komarudin, Senin (5/7/2021).
Dia menjelaskan bahwa jembatan tersebut sudah empat kali ambruk dan kemudian diganti lagi dengan batang pohon kelapa.
Bahkan ketika itu, lanjut dia, pernah mendapatkan bantuan darurat dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp 3 Juta.
Jembatan Ambruk Dapat Bantuan Rp 3 juta
“Jembatan ini menghubungkan Desa Bugel, Gombong dan Kertamukti, saat ambruk dapat bantuan darurat Rp 3 juta, Rp 2 juta untuk beli batang pohon kelapa gelondongan dan ongkosnya yang Rp 1 juta lagi diserahkan kepada pegawai PU untuk beli batu berangkat,” jelasnya.
Pihak Desa Margasari, kata Komarudin, selalu menjadi sasaran kritik dan cemoohan masyarakat mengenai jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa tersebut, padahal jalur itu merupakan jalan Kabupaten Tasikmalaya.
“Banyak sekali tudingan dan kritik terhadap Desa Margasari, bahwa Desa tidak bisa membangun jembatan, padahal ada Dana Desa dan ADD,” tuturnya.
Bahkan banyak masyarakat yang mempertanyakan mengenai anggaran ADD dan DD kenapa tidak dipergunakan untuk membangun jembatan tersebut.
“Banyak sekali masyarakat berbicara seperti itu, padahal itu merupakan jalur dan tanggung jawab Pemkab Tasikmalaya, disangkanya saya tidak memperhatikan jembatan tersebut,” ujarnya
Dia berharap kepada Dinas PU untuk segera membangun jembatan tersebut, karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa jalur tersebut merupakan tanggung jawab Kabupaten Tasikmalaya.
“Sudah empat bulan rusak lagi, dan terus seperti itu, maka tentunya atas nama masyarakat Desa Margasari, kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk segera di bangun jembatan tersebut,” kata Komarudin penuh harap.
Jembatan dengan lebar 3,5 meter tersebut, katanya, bila ambruk kembali berarti akses menuju tiga Desa bakal terputus karena tidak ada jalur lain yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Kalau ambruk lagi, pastinya bakal terputus akses ke tiga desa,” pungkasnya.