Mohamad Ijudin Jaring Asmara Pemanfaatan Lahan Wisata Leuwikeris Ciamis

Travel, CIAMIS, Sakata.id:- Sejak impounding atau penggenangan Bendung Leuwikeris dimulai, disepanjang puncak Bendungan Leuwikeris, Sungai Citanduy, menyuguhkan panorama indah.

Lahan wisata dadakan pun mulai dibuka secara swadaya oleh masyarakat di Kabupaten Ciamis, terutama di Desa Ciharalang, Desa Handapherang, dan Kelurahan Cigembor.

Bacaan Lainnya

Seperti di Desa Ciharalang terdapat lahan wisata Radin Patih, Desa Ciharalang wisata Sayang Kaak, dan Cigembor ada lahan Karang Hantu.

Lahan wisata Leuwikeris tersebut ditata sederhana dan swakelola, oleh Karang Taruna, dan masyarakat desa.

Kendati demikian, Panorama Leuwikeris menjadi daya tarik wisata dan banyak dikunjugi masyarakat baik dalam daerah maupun luar daerah Ciamis.

Ditengah potensi dan peluang yang ada, kelompok masyarakat yang mengelola lahan wisata di Leuwikeris sebenarnya masih merasa bingung, dan was-was. Hal tersebut karena belum ada regulasi, dan kesepakatan bersama pemanfaatan lahan antara pihak masyarakat desa, pemerintah kabupaten dan BBWS Citanduy.

Anggota DPRD dari Fraksi Golkar Mohamad Ijudin, M.Pd., turun langsung untuk melihat potensi wisata Leuwikeris dan menjaring Aspirasi Masyarakat (Asmara).

Menurut Ijudin, di sepanjang puncak Leuwikeris memang terdapat banyak potensi, tidak hanya pariwisata.

“Tapi masyarakat bingung, belum berani total melalukan penataan, alasannya, karena belum ada regulasi dan kesepahaman antara pihak BBWS Citanduy, Pemkab dan Desa. Apalagi ada beberapa lahan yang memang, milik Leuwikeris ( BBWS Citanduy ). Mereka takut dipertengahan jalan lahan yang sudah mereka tata, diambil alih dan dikuasai oleh BBWS,” kata Ijudin, seusai Jaring Asmada di Lokasi Sayang Kaak, Desa Handapherang, Ciamis, Jawa Barat, Rabu (02/10/2024).

Menurut Ijudin, problematika pemanfaatn lahan wisata Leuwikeris harus direspon cepat, dan beberapa pihak seperti BBWS Citanduy, Pemkab Ciamis, Pemerintah Desa, dan masyarakat pengelola duduk bersama.

” Kalau langkah kesepahaman dilakukan di tengah jalan, tidak dari awal, khawatir terjadi konflik, ” kata Ijudin.

Secara pribadi Ijudian akan membuat surat pada pimpinan DPRD, untuk segera mengagendakan pembahasan pemanfaatan lahan wisata Leuwikeris dengan mengundang pihak BBWS Cotanduy, Pemkab, Pemdes dan masyarakat.

” Saya yakin potensi ini juga sudah mulai diincar oleh investor luar. Makanya jangan sampai masyarakat setempat tidak berdaya di kemudian hari,” kata dia.

Sementara mewakili Karang Taruna, Endang Ali Syabana, mengatakan, masyarakat memohon bantuan kepada Ijudin sebagai wakil rakyat dari dapil 6.

Diharapkan Ijudin bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait pengelolaan lahan milik BBWS Citanduy yang saat ini sudah dimanfaatkan untuk kegiatan wisata dan ekonomi masyarakat.

Pasalnya, saat ini masyarakat masih bingung, apakah tempat wisata buatan yang saat ini dibangun nantinya akan mendapat izin atau tidak.

“Harapan masyarakat, spot spot wisata yang sudah dibangun bisa terus dilanjutkan dengan mekanisme yang berlaku,” kata Endang.

Ciamis kata Endang, tidak kebagian apa – apa, air untuk daerah hilir, pembangkit listrik untuk luar Jawa. “Minimal untuk wisata mendapat dukungan dari pemerintah baik BBWS Citanduy atau Pemda,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *