Olahraga, SAKATA.ID: Banyak warganet yang memunculkan tuduhan mengenai gelaran Piala Dunia 2022 yang sudah diatur oleh FIFA agar Argentina juara.
Akun @cer*** di Twitter, ia mempertanyakan langkah FIFA karena mengatur jalannya pertandingan Piala Dunia, hingga Negeri Tango masuk ke laga final.
Cuitan tersebut mendapat banyak komentar. Tak sedikit yang sepakat dengan pernyataan akun tersebut. Bahwa, juara Piala Dunia ini sudah ada yang mengatur.
Apalagi, adanya 5 pemain Prancis yang terserang flu misterius. Teori liar mulai pun semakin beredar. Lantaran penyakit itu muncul menjelang laga puncak Prancis vs Argentina di Stadion Lusail, Minggu (18/12/2022) malam WIB.
Para pemain Prancis harus menjalani perawatan dan isolasi mandiri. Dan akhirnya mereka pun absen dalam sesi latihan di Jumat (16/12/2022).
Kelima pemain Les Bleus itu adalah Aurelien Tchouameni, Raphael Varane, Theo Hernandez, Ibrahima Konate, dan Kingsley Coman.
Karena itu lah, muncul tudingan bahwa itu adalah sabotase. Pasalnya Piala Dunia 2022 ini sudah diatur agar Argentina menjadi juaranya.
Aurelien Tchouameni dan Theo Hernandez mengalami cedera melawan Maroko, menurut kabar, ada tiga pemain lainnya yang absen karena gejala flu.
Sebelumnya, sudah ada Adrien Rabiot dan Dayot Upamecano. Mereka pun mengalami flu misterius. Kondisk tersebut pun membuat keduanya absen saat kontra Maroko di semifinal Piala Dunia 2022.
Seiring dengan kemunculan flu misterius secara tiba-tiba menjelang final Piala Dunia 2022, berbagai teori beredar di kalangan netizen.
Banyak yang meyakini bahwa ini adalah akal-akalan dari FIFA. Banyak yang meyakini kalau Argentina sudah diatur agar menjadi juara Piala Dunia 2022.
“Kinerja FIFA dipertanyakan. Apakah benar mereka sudah mengatur jalannya Piala Dunia 2022 hingga Argentina masuk ke Final?” tulis warganet lain, @dom****.
Piala Dunia 2022 Sudah Diatur, FIFA Memihak Lionel Messi
Tak hanya itu, ada tuduhan lain mengenai Argentina yang dianakemaskan oleh FIFA untuk juara Piala Dunia 2022.
Seperti keputusan-keputusan wasit yang seakan memihak Messi dan kolega. Contoh dalam keputusan penalti di semifinal kontra Kroasia.
Bahkan, terkait tuduhan wasit Argentina yang memimpin laga Portugal. Banyak yang menyebut, Portugal dikalahkan demi mengeliminasi Cristiano Ronaldo ketika bersua Maroko di perempatfinal.