Regional, Ciamis-Sakata.id:– Kasus Covid-19 Jawa Barat sepanjang ini hingga masuk musim lebaran Idul Fitri 1442 masih terkendali. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil menjamin, masih banyak ruang-ruang rumah sakit yang masih dimanfaatkan jikapun nanti terjadi lonjakan paska lebarn.
Ridwan Kamil berharap kasus Covid -19 Jawa Barat pada momentum lebaran tahun ini diharapkan tidak terjadi lonjakan. “Tapi tahun ini angka keterisian rumah sakit di Jabar terendah 36 persen. Jadi ada ruang-ruang yang masih terkendali,” kata Ridwan Kamil dalam silaturahmi virtual bersama Bupati dan Wali Kota se Jawa Barat, Kamis (13/05/2021).
Tahun lalu kata Emil dari Natal dan Tahun Baru serta lebaran angka lonjakan kasus Covid-19 Jawa Barat sampai 50-60 persen. “Sekarang realitasnya turun, di angka 36 persen,” kata Emil.
Ridwan Kamil berharap memontum lebaran Idul Fitri 1442 H tidak mengurangi makna kendati harus berlebaran, bersilaturahmi secara digital.
“Kita lepas rada rindu melalui digital dulu. Saya harap idul fitri lancara, lebaran lancara melalui virtual,” kata dia.
Gubernur juga berharap proses vaksinasi yang sudahh dilaksanakan di berbagai daerah di Jawa Barat tetap terlaksana denganlancar dan sesuai dengan target, sehingga kasus Covid-19 Jawa Barat lebih cepat terputus.
Amanat dan pesan-pesan silaturahmi Gubernur Jawa Barat itu di Ciamis didengarkan langsung oleh Bupati Ciamis, Wakil Bupati Ciamis dan Sekda di ruang Vidcon Sekretariat Daerah Ciamis, usai melaksanakan sholat Idul Fitri di Halaman Pendopo, Kamis (13/05/2021).
Kendati Gubenur mengatakan tidak ada lonjakan kasus Covid-19 Jawa Barat sampai Hari Raya Idlu Fitri 1442, namun dalam sambutan pada pelaksanaan Sholat Idul Fitri Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyampaikan pesan kepada jemaah untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam melaksanakan seluruh aktivitas Hari Raya Idul Fitri.
“Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Hingga saat ini kita masih belum keluar dari pandemi covid. Karena itu saya berharap semua bisa melaksanakan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus,” kata Herdiat.*RS-01