SAKATA.ID: Mutu layanan informasi publik berbasis website di beberapa lembaga di Ciamis Jawa Barat masih rendah. Salah satu yang paling disorot adalah layanan informasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ciamis.
Hal tersebut terkuak dalam monotoring akses publik terhadap infromasi di Kabupaten Ciamis oleh LBH Ansor Ciamis terhadap lembaga-lembaga pemerintahan, di Kabupaten Ciamis.
LBH Ansor menyatakan sebagain lembaga telah menyediakan informasi proses mendapatkan data publik di halaman website. Tapi sisi kualitas layanan pemenuhan data masih rendah.
BACA JUGA: GP Ansor Ciamis Bahas Ketertutupan Informasi Publik
“Secara umum saya menilai rapotnya masih merah, apalagi Bappeda yang isinya itu terkait perencanaan program pembangunan dimana masyarakat harus bisa mengakses informasi dengan mudah. Nyatanya tidak ada,” kata Sekretaris LBH Ansor Miftah Farid, Rabu (5/7/2020).
Undang-Undang Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjamin hak publik atas informasi. Harusnya implementasinya di daerah sudah berjalan dengan baik, karena undang-undang ini sudah terbit selama 12 tahun.
Miftah melakukan perbandingan dengan beberapa layanan informasi berbasis website daerah lain, salah satunya Kabupaten Lumajang. Bappeda Kabupaten Lumajang berdiri sendiri dan banyak layanan informsi yang bisa diakses.
“Tidak hanya informasi kegiatan, di sana kita bisa mengunduh banyak data yang dibutuhkan. Nah, Bappeda Ciamis ga ada itu. Saya menyoroti Bappeda, karena menurut saya tidak sensitif lah, bukan Dinas Keuangan, harusnya Dinas Keuangan juga bisa lebih terbuka dengan layanan informasi berbasis internet,” kata Miftah.
Sebenarnya banyak contoh daerah yang sudah dengan baik melakukan pengelolaan layanan informasi publik berbasis digital. “Saya contohkan Lumajang, karena itu bupatinya kader Ansor jadi kami tahu betul,” kata dia.
Saat dikonfirmasi Kepala Bappeda Ciamis Andang Firman tidak membatah penilaian yang diberikan LBH Ansor. Dia mengakui jika layanan informasi publik berbasis digital belum dilakukan.
“Saya akui, memang belum. Tapi itu kritik yang membangun, masukan baik. Intinamah kamari can kasiweur. Baru-baru ini kami sebatas menggunakan aplikasi instagram dan youtube untuk kegiatan-kegiatan harian,” kata Andang.
Andang mengatakan, konten-konten Bappeda yang terintegrasi dengan Website Ciamsikab, memang belum terperdaya dengan baik. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Diskominfo, dan internal di Bappeda.
“Nanti siapa SDM yang secara terkonsentrasi melakukan layanan informasi digital ini, kami sudah mengarah kesana. Tapi jujur selama ini memang belum,” kata Andang.