Internasional, SAKATA.ID: Setelah kudeta Militer di Myanmar pada 1 Februari 2021 lalu, situasi makin memanas. Terjadi unjuk rasa di sejumlah titik sejak 6 Februari 2021, hingga memakan korban.
Ratusan ribu warga di negara tersebut turun ke jalan. Mereka memprotes tindakan yang sudah dilakukan Militer.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (Dubes RI) meminta supaya warga negara Indonesia (WNI) segera pergi dari Myanmar.
Lantara di sana terjadi kekerasan antara pengunjuk rasa anti-kudeta dan aparat keamanan terus meningkat.
Bahkan memakan korban sipil, terus berjatuhan. Mengutip Tempo, sudah 54 jiwa terbunuh dan lebih dari 17 ribu orang ditangkap selama Kudeta Militer.
Karena situasi yang makin memburuk, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Iza Fadri meminta WNI yang tidak punya kepentingan dan kegiatan supaya pergi dari Myanmar.
Menurutnya, pihak Dubes RI juga sudah menjelaskan bahwa akan mengupayakan fasilitas pesawat bagi WNI yang berencana pulang ke Indonesia.
Dia menegaskan, bagi WNI yang hendak pulang bisa menumpang dengan pesawat yang berangkat dari Myanmar via Kuala Lumpur dan Singapura.
Pihaknya juga sudah memberikan informasi terkait jadwal pesawat yang akan berangkat ke Indonesia.
Polisi Myanmar Kabur ke India
Situasi politik yang terus memanas di Myanmar membuat tiga Polisi Myanmar kabur ke India untuk mencari perlindungan.
Informasi yang dikutip CNN memyebutkan bahwa ketiga pria itu menyebrangi perbatasan negara pada Rabu (3/3/2021).
Daerah perbatasan darat antara India dan Myanmar sangat luas dan panjang. Terbentang sepanjang 1.643 kilometer
Para polisi itu tiba di negara bagian Mizoram, India pada Kamis (4/4/2021).